Selasa, 19 Februari 2013

Gamnida (story FF)

“ Gamnida” 1shoot

Genre : Sad Romance
Cast.  Kyumin
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Lee Sungmin as Minnie

~OOO~
Angin berhembus menerpa tirai jendela kamar seorang yeoja berparas cantik, berambut hitam dan bergelombang. Yeoja itu duduk di lantai dan bersandar pada sisi kasurnya. Matanya menerawang ke luar jendela, dan ia menatap salju yang turun sejak 3 hari yang lalu.
Sedingin apapun cuaca malam ini, namun yeoja itu tidak menggubrisnya. Yeoja itu masih mengenakan pakaian pengantin berwarna putih, kedua matanya terlihat sedikit bengkak, wajahnya terlihat pucat, dan bahkan kini bibirnya terlihat membiru karena ia sama sekali tidak menyentuh makanan, minuman dan ia membiarkan dirinya dalam kondisi kedinginan, karena Seoul kini mengalami musim salju.

Yeoja itu terkadang tersenyum, tertawa bahkan menangis seorang diri di dalam kamar sebuah Apartemen yang seharusnya ia tempati bersama kekasihnya. Tetapi harapan yang selalu ia impikan bersama kekasihnya itu kini hanya menjadi sebuah mimpi buruk belaka.
Sebuah kehidupan suami istri yang selalu menjadi dambaannya bersama kekasih yang sangat ia cintai, kini semua lenyap dari kehidupannya. Yeoja itu tidak memperdulikan ponselnya yang selalu berdering karena mengkhawatirkannya. Yeoja itu bahkan membiarkan kondisi Apartemennya dengan keadaan lampu yang menyala.
Yeoja itu tidak peduli pada pecahan perlengkapan makan, botol Wine, serta makanan yang berserakan di lantai ruang tengah Apartemennya, begitu juga Seprai, Bantal dan Guling yang berserakan di kamarnya.
Lemari pakaiannya yang terbuka, dan semua pakaian yang ia serakkan di lantai tidak juga membuat pandangannya risih pada kondisi di dalam Apartemennya. Yeoja itu menggenggam erat sebuah Foto Free Wedding yang ia lakukan bersama kekasihnya sebelum kejadian itu terjadi.
Kini hanya isakan tangis yang terdengar di dalam kamarnya.
“ Kamu bohong, Kyu…”
“ Kamu tidak menepati janjimu”, yeoja itu bergumam seorang diri.

~OoO~
“ Oppa…, aku datang…”, Minnie mengunjungi Kyuhyun yang dirawat di Rumah Sakit, karena itulah yang selalu terjadi pada Kyuhyun. Jika kondisinya drop, maka di Rumah Sakitlah yang menjadi rumah keduanya.
Kyuhyun tersenyum memandang kekasihnya yang selalu setia ada untuknya. Minnie menghampiri Kyuhyun yang duduk bersandar pada bantalnya. Minnie meletakkan buah jeruk yang menjadi kesukaan mereka berdua di atas meja sisi kiri dekat kasur Kyuhyun, kemudian menatanya pada piring buah.
Minnie duduk di tepi kasur sembari ia mengupas buah Jeruk tersebut. Kyuhyun menatap Minnie dengan mata sendunya. Ia memegang tangan Minnie yang sedang mengupas buah Jeruk. Minnie menatap Kyuhyun dan menyunggingkan senyumnya yang lebar pada Kyuhyun, dan Minnie menghentikan aktivitasnya mengupas Jeruk.
“ Wae, oppa?”, Tanya Minnie
“ Chagiya…, apakah kamu yakin untuk menikah denganku?”, Tanya Kyuhyun ragu
“ Nde, aku sangat yakin. Dan aku percaya, oppa pasti akan sembuh, karena oppa akan segera melakukan operasi di Amerika. Setelah operasi itu berhasil, maka kita akan segera menikah”, sahut Minnie yang selalu meyakinkan dirinya bahwa Kyuhyun akan sembuh jika melakukan operasi pada Kanker yang bersarang di otaknya.
“ Nde, kamu benar chagi. Aku sangat berharap, kita segera menikah”
“ Oppa…”, ujar Minnie
“ Nee”, sahut Kyuhyun
“ Maukah oppa berjanji padaku?”, Tanya Minnie
“ Janji apa?”, tanyanya
“ Oppa harus janji, akan kembali untukku jika operasi itu berhasil, dan oppa jangan pergi meninggalkanku”, pinta Minnie
“ Oppa janji padamu, Minnie”, sahut Kyuhyun
“ Aku percaya padamu, oppa”
Kyuhyun dan Minnie yang memiliki rencana untuk menikah sekitar 2 minggu lagi, kini Kyuhyun diperbolehkan untuk ke luar dari Rumah Sakit, karena kondisinya sudah membaik. Kesempatan ini ia ambil untuk melakukan foto Free Wedding mereka, sebelum ia melakukan operasi pada 12 hari ke depan.
Mereka sengaja mengambil lokasi di daerah pulau Jeju, Gunung Seoraksan juga di pulau Nami. Kegiatan ini sangat menguras tenaga Kyuhyun, namun ia tidak peduli pada kondisinya, padahal baru saja ia ke luar dari Rumah Sakit.
“ Oppa…, apa oppa tidak lelah?”, Tanya Minnie yang kini rasa khawatir bergelut dalam pikirannya, karena ia dapat melihat dari wajah Kyuhyun yang pucat.
“ Gwencana, chagi…”, sahut Kyuhyun dan tersenyum manis padanya
“ Oppa, yakin?”, Tanya Minnie tidak percaya
“ Nde, chagi. Jangan khawatir, eoh”, pinta Kyuhyun
Minnie mengangguk mengiyakan. Setelah kegiatan mereka selesai dilakukan, kini Kyuhyun dan Minnie pergi ke Apartemen yang mereka beli untuk hidup mereka setelah menikah nanti.
“ Chagi…, ini adalah Apartemen yang akan kita tempati setelah menikah nanti. Apa kamu suka?”, Tanya Kyuhyun yang mengajak Minnie berkeliling mengitari ruangan Apartemen mereka.
Sebuah Apartemen mewah yang dilengkapi oleh 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, sebuah dapur yang menjadi satu dengan ruang makan, ruang tamu juga ruang keluarga. Selain itu Apartemen yang akan mereka tempati merupakan Apartemen otomatis yang jika Apartemen itu dihuni oleh pemiliknya maka dengan sendirinya lampu akan menyala tanpa harus menyentuh tombol, dan lampu ruangan akan mati secara otomatis sesuai dengan kondisi pagi, siang atau malam.
“ Oppa…, ini mewah sekali”, sahut Minnie yang ke luar masuk pada setiap ruangan yang ada di dalam Apartemen mereka.
Kyuhyun tertawa melihat tingkah Minnie yang seperti anak kecil menerima sebuah hadiah kesukaannya.
“ Hahahaha…, kamu lucu sekali chagi”
“ Wae?”, Tanya Minnie yang bingung dan ia menghampiri Kyuhyun dengan berkacak pinggang dan mempoutkan bibir mungilnya, hingga membuat Kyuhyun gemas dan mendekap pinggang Minnie erat, hingga sangat dekat.
“ Kamu sangat menggemaskan, dan aku sangat mencintaimu”, jawab Kyuhyun kemudian ia mengecup bibir Minnie. Minnie membalas ciuman Kyuhyun, dan ia memeluk pinggang Kyuhyun semakin erat.

OoO
Setelah melakukan kegiatan free wedding beberapa hari yang lalu, kini Kyuhyun pun berencana pergi ke Amerika untuk melakukan Operasi Kanker pada otaknya. Kini Kyuhyun berada di bandara Incheon bersama kedua orangtua nya serta Minnie juga beberapa sahabat dekat mereka.
“ Kyu…, ingat, kamu harus kembali secepatnya, karena hari pernikahanmu dan Minnie hanya tinggal 9 hari lagi”, ujar Donghae selaku sahabat dekatnya
“ Tenang saja, aku pasti akan kembali dalam keadaan sehat, kalian tunggu aku. Aku pasti kembali”, sahut Kyuhyun meyakinkan mereka.
“ Janji oppa, eoh?, aku akan menunggumu kembali”, ujar Minnie dan menitikkan air matanya di depan Kyuhyun
“ Jangan khawatir chagi, aku pasti akan kembali untukmu”, sahut Kyuhyun dan memeluknya dalam dekapannya.
Minnie menangis sesenggukkan saat ia harus dengan berat hati melepas kepergian kekasihnya untuk melakukan Operasi di luar negeri.
“ Chagiya, jangan menangis…, jika melihatmu menangis seperti ini lebih baik aku tidak jadi pergi”, ujar Kyuhyun
“ Shireo oppa…oppa harus pergi, nee…, aku tidak akan menangis lagi”, sahut Minnie dan segera menyeka air matanya. Kyuhyun tersenyum lebar karena ancamannya telah berhasil membuat Minnie tidak menangis di depannya.
“ Gumawo chagiya…, melihat senyummu seperti ini merupakan suatu kekuatan untukku bertahan. Aku berharap, aku akan kembali ke Seoul dan menikah denganmu, walaupun hatiku berkata, aku tidak yakin bisa bertahan selama itu”, batin Kyuhyun dan hanya menyunggingkan senyum lebarnya pada Minnie.
“ Donghae~ah…, Hyuk~ah…, aku titip Minnie pada kalian”, pinta Kyuhyun pada kedua sahabat dekatnya itu
“ Eoh…, kamu tenang saja, Minnie akan selalu aman bersama kami”, sahut Hyukkie kekasih Donghae.
“ Gumawo…, aku cukup merasa senang karena ada kalian yang menjaganya”, sahut Kyuhyun
“ Oppa…saranghae…, Hwaiting” Minnie memberi semangat pada Kyuhyun
“ Eoh…Hwaiting ^_^”, sahut Kyuhyun pada Minnie
Setelah melepas kepergian Kyuhyun ke Amerika untuk melakukan Operasi, kini Minnie hanya menatap kepergian Kyuhyun dari luar area Bandara Incheon, saat Pesawat yang ditumpangi Kyuhyun melintas di langit yang terlihat cukup cerah saat ini.
“ Aku akan menunggumu oppa”, gumam Minnie.

O~ 8 hari kemudian ~O
Kini tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Minnie. Kyuhyun yang telah kembali ke Seoul 8 hari yang lalu, sengaja tidak menemui Minnie, karena bagi kepercayaan penduduk di Seoul, jika kedua pengantin saling bertemu sebelum pernikahan dilangsungkan, maka akan membawa suatu petaka bagi pasangan pengantin tersebut.  Maka dari itu, Kyuhyun tidak menemui Minnie.
Sedangkan Minnie yang sama sekali tidak mendengar suara Kyuhyun setelah Kyuhyun kembali dari Seoul, Minnie hanya mendapat kabar bahwa Kyuhyun baik-baik saja melalui pesan yang ditulis Kyuhyun melalui SMS yang ia kirimkan pada Minnie.
“ Chagiya…, sampai bertemu hari esok. Aku tidak sabar menantikan hari pernikahan kita”, Minnie tersenyum lebar saat membaca pesan dari Kyuhyun
“ Nde, oppa…, aku sudah tidak sabar ingin menjadi pengantinmu”, balas Minnie dan tersenyum bahagia seorang diri.

OooO
Hari yang dinanti-nantikan Minnie pun tiba, hari dimana pernikahan mereka akan berlangsung, dan membuat Minnie menjadi seorang mempelai wanita yang paling bahagia di Dunia ini.
“ Kamu cantik sekali Minnie”, sapa Hyukkie yang menemui Minnie di ruang tunggu
“ Jincha?, aku berharap Kyuhyun oppa akan bahagia melihatku seperti ini”, sahut Minnie bahagia
Mendengar perkataan Minnie, Hyukkie yang merupakan sahabat dekat Minnie dan juga Kyuhyun, Hyukkie pun segera memeluk Minnie yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang ia kenakan.
“ Kyuhyun pasti akan sangat bahagia Minnie…, Kyuhyun sangat bahagia karena menikahimu”, ujar Hyukkie yang suaranya terdengar bergetar saat berkata pada Minnie
“ Waeyo, Hyukkie?, kamu terdengar seperti ingin menangis”, Tanya Minnie bingung saat mendengar nada suara Hyukkie yang terdengar sedih di telinganya.
“ Aniyo…, aku hanya terharu saat melihatmu mengenakan pakaian pengantin seperti ini. Kamu dan Kyuhyun merupakan pasangan serasi. Aku sangat bangga memiliki sahabat sepertimu juga Kyuhyun”, sahut Hyukkie yang menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya dari Minnie.
“ Gumawo…, aku dan Kyuhyun oppa, juga sangat bangga memiliki sahabat seperti kalian berdua, Hyukkie”, sahut Minnie

OooO
“ Kyuhyun~ah…, apa kamu kuat?”, Tanya Donghae yang duduk dan menatap wajah pucat sahabatnya itu.  Kyuhyun hanya tersenyum dari cermin saat ia memandang Donghae yang terlihat sangat mengkhawatirkannya.
“ Kamu jangan mencemaskanku…, aku yakin…aku bisa bertahan selama pernikahan berlangsung, Donghae…, ku mohon jangan tampakkan wajah cemasmu di depanku”, sahut Kyuhyun yang sedang dirias wajahnya oleh peñata rias pengantin.
Kedua orangtua Kyuhyun hanya menangis, saat menatap wajah pucat anak semata wayangnya yang kini hanya tinggal menunggu waktu menjemputnya. Kyuhyun berdiri setelah peñata rias selesai merias wajahnya hingga menutupi sedikit wajah pucatnya.  Kyuhyun menghampiri kedua orangtua nya yang duduk di sebuah Sofa panjang berwarna putih.
“ Appa…eomma…, ku mohon jangan tampakkan air mata kalian, ku mohon tersenyumlah untukku…”, pinta Kyuhyun pada Teukie juga Kangin yang merupakan orangtua kandungnya.
“ Kenapa penyakitmu terlalu ganas, Kyu?. Kenapa….kenapa Dokter bahkan tidak berani mencoba untuk mengoperasimu?, kenapa…kamu harus menderita seperti ini anakku?, kenapa??!!!”, sahut Teukie yang tidak bisa membendung air matanya, walaupun Kyuhyun memintanya untuk tidak menangis.
“ Eomma…appa…, bukankah selama ini aku berusaha bertahan…, tetapi kenyataan harus berkata lain…, walau bagaimana pun, aku juga akan tetap pergi dari Dunia ini, eomma”, sahut Kyuhyun yang kini ia berlutut di depan kedua orangtua nya.
“ Eomma tidak rela kamu pergi anakku…eomma tidak rela harus kehilangan anak eomma…eomma tidak ingin kamu pergi meninggalkan kami…”, sahut Teukie tersedu-sedu.
“ Yeoboe…, aku tahu kamu tidak rela menerima kenyataan pahit ini, tapi ku mohon…jangan seperti ini…, berilah senyumanmmu untuk anak kita…, Kyuhyun sudah berusaha keras selama ini, yeoboe…, ku mohon penuhi permintaan anak kita ini”, ujar Kangin membujuk istrinya
Teukie menatap lekat wajah sang suami tercinta, dan Kangin menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa Kangin ingin Teukie melakukan permintaannya. Meskipun berat, namun Teukie tidak ingin jika Kyuhyun harus selalu melihatnya terus menangis di depan anak kesayangannya.  Teukie memaksakan senyumnya. Kyuhyun begitu bahagia saat melihat Teukie tersenyum, hingga Kyuhyun pun memeluk eomma tercintanya.
“ Gumawo eomma…gumawo…”

O~ Flashback~O
Setibanya di Bill and Hillary Clinton Airport, Kyuhyun yang sangat drop, ia tiba-tiba pingsan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit, dimana ia akan melakukan Operasi.
“ Bertahanlah anakku…bertahanlah..”, ujar Teukie sembari menggenggam erat tangan Kyuhyun. Setelah Kyuhyun dilarikan ke ruang IGD, Dokter yang memeriksa kondisi Kyuhyun pun menemui kedua orangtua Kyuhyun yang berdiri di depan ruang IGD.
“ Bagaimana anak kami, Dok?”, Tanya Kangin
“ Apakah anak kami bisa segera di Operasi?”, tambah Teukie
“ Maaf…, dengan berat hati saya harus menyampaikan berita buruk ini”
“ Apa maksud Anda?!!”, Tanya Kangin bingung
“ Setelah kami periksa, kondisi kanker yang diderita anak kalian sudah menyebar luas, hingga untuk melakukan Operasi pun kami tidak berani mengambil resiko, karena jika Operasi tetap dilakukan, maka kesempatan hidupnya hanya 1%”
Mendengar kenyataan ini, membuat kedua orangtua Kyuhyun sangat terpukul, hingga membuat Teukie menangis histeris dalam pelukan Kangin.
“ Ini tidak mungkin yeoboe…, aku tidak ingin kehilangan anak kita…aku tidak Kyuhyun pergi meninggalkan kita…yeoboe…”, Kangin memeluk Teukie semakin erat, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa saat Teukie menangis terisak-isak dalam pelukannya.
O~ Flashback End~O

Kyuhyun memandang dirinya yang mengenakan pakaian pengantin di depan cermin untuk terakhir kalinya.  Senyum lebar yang terpaksa ia sunggingkan untuk dirinya sendiri, menjadi sebuah semangat bahwa ia harus berusaha bertahan sebelum ia pergi dari Dunia ini.
“ Kyu…, kita pergi sekarang”, ujar Donghae yang menemuinya di kamar Kyuhyun
“ Eoh…”, sahut Kyuhyun
Ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Donghae yang berdiri didekat pintu kamarnya. Namun karena kondisinya semakin memburuk, bahkan untuk melangkahpun ia terlihat sempoyongan, hingga Donghae berlari kearahnya, saat Kyuhyun hampir rebah saat melangkah, dan Donghae menopang tubuhnya.
“ Kyu…”, ujar Donghae cemas
“ Aku tidak apa-apa…, jangan khawatir padaku”, sahut Kyuhyun dan berusaha bangkit kembali. Donghae memapah Kyuhyun untuk berjalan, namun saat di depan kedua orangtua Kyuhyun, ia melepaskan tangan Donghae dari lengannya. Dan Donghae mengerti kenapa Kyuhyun melakukan itu.
Kini Kyuhyun masuk ke dalam Mobil Limosin milik Kangin, Kyuhyun duduk dan didampingi oleh Donghae. Sepanjang perjalanan menuju tempat pernikahan akan berlangsung, Kyuhyun selalu memegangi kepalanya, dan Teukie sebagai eommanya, ia berusaha mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun dan menatap ke luar jendela Mobil. Ia selalu menyeka air mata yang jatuh membasahi wajahnya. Begitu pula Kangin dan Donghae yang sangat mengkhawatirkan kondisi Kyuhyun.
OooO
Minnie yang menunggu kedatangan Kyuhyun di ruang tunggu, entah kenapa Minnie merasa jantungnya berdegup tidak karuan, bukan karena ia gugup karena hari pernikahannya akan segera berlangsung, akan tetapi ada hal lain yang membuatnya sangat takut, hingga buket bunga yang ia pegangpun terlihat bergetar saat ia menggenggam buket bunga tersebut.
“ Kenapa aku merasa sangat takut seperti ini?”, batin Minnie dan ia menatap buket bunga yang ia pegang.
“ Minnie~ah…, sudah saatnya…”, ujar Hyukkie yang datang menemuinya dan membantu Minnie untuk bangkit
“ Apa, Kyuhyun oppa sudah datang?”, Tanya Minnie
“ Nde”, sahut Hyukkie dan menganggukkan kepalanya. Mendengar apa yang Hyukkie katakan, senyum bahagia pun merekah dari bibirnya yang mungil itu. Walaupun rasa takut itu tidak hilang dari benaknya, namun Minnie berusaha membuang jauh-jauh perasaan takut tersebut.
Dengan didampingi oleh Hyukkie sebagai pendamping wanita, Minnie pun melangkahkan kakinya dengan mantap. Beberapa kali ia menghela nafas beratnya karena gugup. Hyukkie yang digandeng tangannya oleh Minnie, Hyukkie berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, dan mambuat Minnie curiga pada sikapnya, hingga Hyukkie pun menggigit bibir bawahnya, dan sesekali ia memandang kearah lain.
Sedangkan Kyuhyun, dengan sekuat tenaga ia berusaha bertahan, walaupun kini pandangannya sedikit kabur saat ia menatap Minnie yang melangkahkan kakinya semakin dekat kearahnya. Kyuhyun sesekali berpegangan pada lengan Donghae yang berdiri disampingnya.
“ Kyu…”, ujar Donghae
“ Gwencana…, aku masih bisa bertahan…”, sahut Kyuhyun meyakinkan Donghae.
Kini saat yang ditunggu-tunggu oleh Minnie dan juga Kyuhyun pun akhirnya tiba. Minnie yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin yang dikenakannya, saat ini Minnie dan Kyuhyun saling berhadapan.  Minnie terlihat sangat bahagia setelah selama 9 hari ia tidak melihat wajah kekasihnya itu, dan akhirnya saat yang sangat ia nantikan pun tiba.
Di altar pernikahan ini, Kyuhyun dan Minnie mengikat janji pernikahan sebelum semua berakhir dengan air mata.
“ Apakah Anda bersedia menerima Kim Minnie sebagai istri Anda dalam suka maupun duka?”,
“ Nde…, saya bersedia”, sahut Kyuhyun
“ Apakah Anda bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai pasangan hidup Anda, baik dalam suka maupun duka?”
“ Nde, saya bersedia”, sahut Minnie yakin
“ Baiklah…, sekarang kalian berdua telah menjadi pasangan suami istri, dan Anda boleh memasangkan cincin pada jari pasangan Anda, lalu mencium pasangan Anda”,
Pandangan Kyuhyun yang semakin kabur, ia pun segera memasangkan cincin pernikahan pada jari Minnie, begitu pula Minnie. Setelah sepasang cincin itu tersemat dijari mereka, kini Kyuhyun pun mencium Minnie yang kini telah menjadi istrinya.  Rasa sakit semakin menggerogotinya, hingga disaat ia tidak sanggup lagi untuk bertahan, Kyuhyun pun melepaskan ciumannya, dan ia segera mendekap Minnie dalam pelukannya. Kyuhyun semakin mempererat pelukannya, namun Minnie sama sekali tidak curiga pada sikap Kyuhyun.
“ Aku …sangat mencintaimu…Minnie…”, batin Kyuhyun
“ Mianhe…cheongmal mianhe…, bahkan aku sama sekali tidak akan pernah bisa menjalani hidup sebagai suami istri denganmu, cheongmal mianhe…aku tidak bisa menepati janjiku padamu…cheongmal mianhe…aku hanya bisa memberikan apa yang kamu inginkan selama ini bukan untuk selamanya, aku hanya bisa memenuhi permintaanmu untuk terakhir kalinya…Minnie…ku mohon…tetaplah tersenyum…, Minnie…aku sangat mencintaimu…Minnie…mianhe…mianhe Minnie…cheongmal mianheyo…” batin Kyuhyun.
Nafas Kyuhyun semakin tersengal-sengal, bahkan untuk membuka matanya pun terasa sangat berat baginya.
Kedua orangtua Kyuhyun hanya bisa menangis, dan Teukie menangis dalam pelukan Kangin.
“ Oppa…kenapa kamu diam saja?, tidak adakah kata-kata yang ingin oppa sampaikan padaku sebagai istrimu?”, Tanya Minnie yang sangat bingung pada sikap diam Kyuhyun.
Kyuhyun sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Minnie padanya, karena Kyuhyun telah pergi meninggalkannya. Pelukan erat Kyuhyun kini melemah dan dengan seketika Kyuhyun pun melepaskan pelukannya dan kepalanya hanya bersandar lemah dipundak Minnie
“ Oppa…waeyo?, oppa……oppa…”, Minnie terus memanggil namanya, namun Kyuhyun sama sekali tidak menyahut, hingga Minnie menyadari bahwa Kyuhyun telah pergi saat Minnie berusaha melepaskan tubuh Kyuhyun, dan Kyuhyun yang telah tidak bernyawa hampir jatuh, akan tetapi Minnie segera menopang tubuh Kyuhyun dengan kedua tangannya.
Air mata Minnie jatuh semakin deras, saat ia menatap wajah pucat pasi Kyuhyun dan tubuhnya yang telah dingin karena tidak bernyawa lagi, dalam dekapan kedua tanganya. Minnie terduduk lemas dan ia mendekap tubuh Kyuhyun dalam pelukannya, Minnie menangis histeris. Pernikahan yang ia impikan bersama Kyuhyun, hanyalah sebuah mimpi yang tidak akan pernah terwujud dalam hidupnya.
“ OPPAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

OooO
Sebuah memory terakhir yang ia kenang saat pernikahan itu,  membuat Minnie tidak memiliki semangat untuk hidup. Dengan membiarkan dirinya tidak makan dan minum selama 3 hari, bahkan ia membiarkan jendela Apartemennya terbuka lebar, hingga cuaca dingin yang menusuk ke dalam tulang belulang, membuat Minnie semakin lemah.  Minnie rebah disamping kasurnya, dan dengan air mata yang berlinang di sudut matanya, ia menatap salju yang turun. Semakin lama pandangannya semakin kabur, bahkan untuk bernafas pun terasa berat untuknya, namun inilah yang diinginkan Minnie, yaitu ia ingin selalu bersama-sama dengan suami tercintanya.
“ Saranghaeyo…oppa…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar