Jumat, 07 Februari 2014

renaisance

Leonardo Da Vinci dilahirkan di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – meninggal di Clos Luce, Perancis, pada tanggal 2 Mei 1519 tepatnya waktu Leonardo Davinci berumur 67 tahun. Leonardo Da Vinci merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia memiliki nama lengkap Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero dari kota Vinci. Dia adalah seorang arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis zaman Renaisans di Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai manusia genius universal.

Leonardo Da Vinci terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan kuliner.

Pada usia belia, Leonardo Da Vinci  sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo Da Vinci juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.

Pada tahun 1481 Leonardo Da Vinci pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma. Karyanya adalah Monalisa,

Nama lengkapnya Michaelangelo Buonarroti' atau nama lengkapnya dalam bahasa ItaliaMichelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) lahir 6 Maret 1475 dan meninggal 18 Februari 1564 pada usia 88 tahun adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance.
Tokoh ini terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Kapel Sistina. Karyanya membuka mata seniman pada zaman ini tentang pentingnya studi yang baik tentang anatomi. Pada masa inilah dimulai penelitian langsung organ tubuh dan alat gerak dari mayat. Karya-karyanya banyak menjadi inspirasi karya seni pada masa Renaisans. Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Selain itu karya arsiterturnya bisa dilihat di banyak bangunan di Firenze.


Fresko besar yang menghiasi dinding atas gereja Sistine di Roma merupakan --tidak bisa tidak-- kreasi seni terbesar sepanjang jaman. Tetapi, Michelangelo sendiri menganggap dirinya pertama-tama seorang pemahat, dan banyak kritikus yang menganggapnya pemahat terbesar yang pernah hidup. Patung "Daud" dan "Musa"-nya --misalnya-- dan "Pieta" yang mashur merupakan hasil karya seni yang tak terlampaui.

Sabtu, 23 Februari 2013

Penerapan Konsep Reaksi Redoks dalam Pengolahan Limbah (Lumpur Aktif)

kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia Nya maka tugas laporan penelitian kimia ini dapat kami selesaikan dengan cukup baik.
Laporan penelitian kimia ini membahas tentang reaksi redoksmenggunakan metode lumpur aktif. Laporan penelitian kimia ini kami tulis selain untuk memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai reaksi redoks tersebut, juga untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran kimia kami.
Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya dari semua pihak yang telah membantu. Semoga pembaca dapat mendapatkan manfaat setelah membaca laporan penelitian kimia tentang reaksi redoks ini
penulis


penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hariadalah dalam bidang pengolahan limbah. Prinsip dasar yang dipergunakanadalah teroksidasinya bahan-bahan organik maupun anorganik, sehingga lebihmudah diolah lebih lanjut.Limbah merupakan salah satu pencemar lingkungan yang perlu dipikirkancara-cara mengatasinya. Untuk menjaga dan mencegah lingkungan tercemarakibat akumulasi limbah yang semakin banyak, berbagai upaya telah banyakdilakukan untuk memperoleh teknik yang tepat dan efisien sesuai kondisi lokal.Berbagai tipe penanganan limbah cair dengan melibatkan mikroorganismetelah dikerjakan di Indonesia, yaitu sedimentasi, kolam oksidasi, trickling filter, lumpur aktif activated sludge, dan septic tank. Pada uraian ini akan kita pelajari salah satu teknik saja, yaitu teknik lumpur aktif activated sludge.
Proses lumpur aktif activated sludge merupakan sistem yang banyakdipakai untuk penanganan limbah cair secara aerobik. Lumpur aktif merupakanmetode yang paling efektif untuk menyingkirkan bahan-bahan tersuspensimaupun terlarut dari air limbah. Lumpur aktif mengandung mikroorganismeaerobik yang dapat mencerna limbah mentah. Setelah limbah cair didiamkandi dalam tangki sedimentasi, limbah dialirkan ke tangki aerasi. Di dalam tangkiaerasi, bakteri heterotrofik berkembang dengan pesatnya. Bakteri tersebutdiaktifkan dengan adanya aliran udara (oksigen) untuk melakukan oksidasibahan-bahan organik. Bakteri yang aktif dalam tangki aerasi adalah Escherichiacoli, Enterobacter, Sphaerotilus natans, Beggatoa, Achromobacter, Flavobacterium,dan Pseudomonas. Bakter-bakteri tersebut membentuk gumpalan-gumpalan atau flocs. Gumpalan tersebut melayang yang kemudian mengapung di permukaaan limbah.


eunike michelle i
norma karlina sari
sania santoso
sridewi

Selasa, 19 Februari 2013

Gamnida (story FF)

“ Gamnida” 1shoot

Genre : Sad Romance
Cast.  Kyumin
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Lee Sungmin as Minnie

~OOO~
Angin berhembus menerpa tirai jendela kamar seorang yeoja berparas cantik, berambut hitam dan bergelombang. Yeoja itu duduk di lantai dan bersandar pada sisi kasurnya. Matanya menerawang ke luar jendela, dan ia menatap salju yang turun sejak 3 hari yang lalu.
Sedingin apapun cuaca malam ini, namun yeoja itu tidak menggubrisnya. Yeoja itu masih mengenakan pakaian pengantin berwarna putih, kedua matanya terlihat sedikit bengkak, wajahnya terlihat pucat, dan bahkan kini bibirnya terlihat membiru karena ia sama sekali tidak menyentuh makanan, minuman dan ia membiarkan dirinya dalam kondisi kedinginan, karena Seoul kini mengalami musim salju.

Yeoja itu terkadang tersenyum, tertawa bahkan menangis seorang diri di dalam kamar sebuah Apartemen yang seharusnya ia tempati bersama kekasihnya. Tetapi harapan yang selalu ia impikan bersama kekasihnya itu kini hanya menjadi sebuah mimpi buruk belaka.
Sebuah kehidupan suami istri yang selalu menjadi dambaannya bersama kekasih yang sangat ia cintai, kini semua lenyap dari kehidupannya. Yeoja itu tidak memperdulikan ponselnya yang selalu berdering karena mengkhawatirkannya. Yeoja itu bahkan membiarkan kondisi Apartemennya dengan keadaan lampu yang menyala.
Yeoja itu tidak peduli pada pecahan perlengkapan makan, botol Wine, serta makanan yang berserakan di lantai ruang tengah Apartemennya, begitu juga Seprai, Bantal dan Guling yang berserakan di kamarnya.
Lemari pakaiannya yang terbuka, dan semua pakaian yang ia serakkan di lantai tidak juga membuat pandangannya risih pada kondisi di dalam Apartemennya. Yeoja itu menggenggam erat sebuah Foto Free Wedding yang ia lakukan bersama kekasihnya sebelum kejadian itu terjadi.
Kini hanya isakan tangis yang terdengar di dalam kamarnya.
“ Kamu bohong, Kyu…”
“ Kamu tidak menepati janjimu”, yeoja itu bergumam seorang diri.

~OoO~
“ Oppa…, aku datang…”, Minnie mengunjungi Kyuhyun yang dirawat di Rumah Sakit, karena itulah yang selalu terjadi pada Kyuhyun. Jika kondisinya drop, maka di Rumah Sakitlah yang menjadi rumah keduanya.
Kyuhyun tersenyum memandang kekasihnya yang selalu setia ada untuknya. Minnie menghampiri Kyuhyun yang duduk bersandar pada bantalnya. Minnie meletakkan buah jeruk yang menjadi kesukaan mereka berdua di atas meja sisi kiri dekat kasur Kyuhyun, kemudian menatanya pada piring buah.
Minnie duduk di tepi kasur sembari ia mengupas buah Jeruk tersebut. Kyuhyun menatap Minnie dengan mata sendunya. Ia memegang tangan Minnie yang sedang mengupas buah Jeruk. Minnie menatap Kyuhyun dan menyunggingkan senyumnya yang lebar pada Kyuhyun, dan Minnie menghentikan aktivitasnya mengupas Jeruk.
“ Wae, oppa?”, Tanya Minnie
“ Chagiya…, apakah kamu yakin untuk menikah denganku?”, Tanya Kyuhyun ragu
“ Nde, aku sangat yakin. Dan aku percaya, oppa pasti akan sembuh, karena oppa akan segera melakukan operasi di Amerika. Setelah operasi itu berhasil, maka kita akan segera menikah”, sahut Minnie yang selalu meyakinkan dirinya bahwa Kyuhyun akan sembuh jika melakukan operasi pada Kanker yang bersarang di otaknya.
“ Nde, kamu benar chagi. Aku sangat berharap, kita segera menikah”
“ Oppa…”, ujar Minnie
“ Nee”, sahut Kyuhyun
“ Maukah oppa berjanji padaku?”, Tanya Minnie
“ Janji apa?”, tanyanya
“ Oppa harus janji, akan kembali untukku jika operasi itu berhasil, dan oppa jangan pergi meninggalkanku”, pinta Minnie
“ Oppa janji padamu, Minnie”, sahut Kyuhyun
“ Aku percaya padamu, oppa”
Kyuhyun dan Minnie yang memiliki rencana untuk menikah sekitar 2 minggu lagi, kini Kyuhyun diperbolehkan untuk ke luar dari Rumah Sakit, karena kondisinya sudah membaik. Kesempatan ini ia ambil untuk melakukan foto Free Wedding mereka, sebelum ia melakukan operasi pada 12 hari ke depan.
Mereka sengaja mengambil lokasi di daerah pulau Jeju, Gunung Seoraksan juga di pulau Nami. Kegiatan ini sangat menguras tenaga Kyuhyun, namun ia tidak peduli pada kondisinya, padahal baru saja ia ke luar dari Rumah Sakit.
“ Oppa…, apa oppa tidak lelah?”, Tanya Minnie yang kini rasa khawatir bergelut dalam pikirannya, karena ia dapat melihat dari wajah Kyuhyun yang pucat.
“ Gwencana, chagi…”, sahut Kyuhyun dan tersenyum manis padanya
“ Oppa, yakin?”, Tanya Minnie tidak percaya
“ Nde, chagi. Jangan khawatir, eoh”, pinta Kyuhyun
Minnie mengangguk mengiyakan. Setelah kegiatan mereka selesai dilakukan, kini Kyuhyun dan Minnie pergi ke Apartemen yang mereka beli untuk hidup mereka setelah menikah nanti.
“ Chagi…, ini adalah Apartemen yang akan kita tempati setelah menikah nanti. Apa kamu suka?”, Tanya Kyuhyun yang mengajak Minnie berkeliling mengitari ruangan Apartemen mereka.
Sebuah Apartemen mewah yang dilengkapi oleh 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, sebuah dapur yang menjadi satu dengan ruang makan, ruang tamu juga ruang keluarga. Selain itu Apartemen yang akan mereka tempati merupakan Apartemen otomatis yang jika Apartemen itu dihuni oleh pemiliknya maka dengan sendirinya lampu akan menyala tanpa harus menyentuh tombol, dan lampu ruangan akan mati secara otomatis sesuai dengan kondisi pagi, siang atau malam.
“ Oppa…, ini mewah sekali”, sahut Minnie yang ke luar masuk pada setiap ruangan yang ada di dalam Apartemen mereka.
Kyuhyun tertawa melihat tingkah Minnie yang seperti anak kecil menerima sebuah hadiah kesukaannya.
“ Hahahaha…, kamu lucu sekali chagi”
“ Wae?”, Tanya Minnie yang bingung dan ia menghampiri Kyuhyun dengan berkacak pinggang dan mempoutkan bibir mungilnya, hingga membuat Kyuhyun gemas dan mendekap pinggang Minnie erat, hingga sangat dekat.
“ Kamu sangat menggemaskan, dan aku sangat mencintaimu”, jawab Kyuhyun kemudian ia mengecup bibir Minnie. Minnie membalas ciuman Kyuhyun, dan ia memeluk pinggang Kyuhyun semakin erat.

OoO
Setelah melakukan kegiatan free wedding beberapa hari yang lalu, kini Kyuhyun pun berencana pergi ke Amerika untuk melakukan Operasi Kanker pada otaknya. Kini Kyuhyun berada di bandara Incheon bersama kedua orangtua nya serta Minnie juga beberapa sahabat dekat mereka.
“ Kyu…, ingat, kamu harus kembali secepatnya, karena hari pernikahanmu dan Minnie hanya tinggal 9 hari lagi”, ujar Donghae selaku sahabat dekatnya
“ Tenang saja, aku pasti akan kembali dalam keadaan sehat, kalian tunggu aku. Aku pasti kembali”, sahut Kyuhyun meyakinkan mereka.
“ Janji oppa, eoh?, aku akan menunggumu kembali”, ujar Minnie dan menitikkan air matanya di depan Kyuhyun
“ Jangan khawatir chagi, aku pasti akan kembali untukmu”, sahut Kyuhyun dan memeluknya dalam dekapannya.
Minnie menangis sesenggukkan saat ia harus dengan berat hati melepas kepergian kekasihnya untuk melakukan Operasi di luar negeri.
“ Chagiya, jangan menangis…, jika melihatmu menangis seperti ini lebih baik aku tidak jadi pergi”, ujar Kyuhyun
“ Shireo oppa…oppa harus pergi, nee…, aku tidak akan menangis lagi”, sahut Minnie dan segera menyeka air matanya. Kyuhyun tersenyum lebar karena ancamannya telah berhasil membuat Minnie tidak menangis di depannya.
“ Gumawo chagiya…, melihat senyummu seperti ini merupakan suatu kekuatan untukku bertahan. Aku berharap, aku akan kembali ke Seoul dan menikah denganmu, walaupun hatiku berkata, aku tidak yakin bisa bertahan selama itu”, batin Kyuhyun dan hanya menyunggingkan senyum lebarnya pada Minnie.
“ Donghae~ah…, Hyuk~ah…, aku titip Minnie pada kalian”, pinta Kyuhyun pada kedua sahabat dekatnya itu
“ Eoh…, kamu tenang saja, Minnie akan selalu aman bersama kami”, sahut Hyukkie kekasih Donghae.
“ Gumawo…, aku cukup merasa senang karena ada kalian yang menjaganya”, sahut Kyuhyun
“ Oppa…saranghae…, Hwaiting” Minnie memberi semangat pada Kyuhyun
“ Eoh…Hwaiting ^_^”, sahut Kyuhyun pada Minnie
Setelah melepas kepergian Kyuhyun ke Amerika untuk melakukan Operasi, kini Minnie hanya menatap kepergian Kyuhyun dari luar area Bandara Incheon, saat Pesawat yang ditumpangi Kyuhyun melintas di langit yang terlihat cukup cerah saat ini.
“ Aku akan menunggumu oppa”, gumam Minnie.

O~ 8 hari kemudian ~O
Kini tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Minnie. Kyuhyun yang telah kembali ke Seoul 8 hari yang lalu, sengaja tidak menemui Minnie, karena bagi kepercayaan penduduk di Seoul, jika kedua pengantin saling bertemu sebelum pernikahan dilangsungkan, maka akan membawa suatu petaka bagi pasangan pengantin tersebut.  Maka dari itu, Kyuhyun tidak menemui Minnie.
Sedangkan Minnie yang sama sekali tidak mendengar suara Kyuhyun setelah Kyuhyun kembali dari Seoul, Minnie hanya mendapat kabar bahwa Kyuhyun baik-baik saja melalui pesan yang ditulis Kyuhyun melalui SMS yang ia kirimkan pada Minnie.
“ Chagiya…, sampai bertemu hari esok. Aku tidak sabar menantikan hari pernikahan kita”, Minnie tersenyum lebar saat membaca pesan dari Kyuhyun
“ Nde, oppa…, aku sudah tidak sabar ingin menjadi pengantinmu”, balas Minnie dan tersenyum bahagia seorang diri.

OooO
Hari yang dinanti-nantikan Minnie pun tiba, hari dimana pernikahan mereka akan berlangsung, dan membuat Minnie menjadi seorang mempelai wanita yang paling bahagia di Dunia ini.
“ Kamu cantik sekali Minnie”, sapa Hyukkie yang menemui Minnie di ruang tunggu
“ Jincha?, aku berharap Kyuhyun oppa akan bahagia melihatku seperti ini”, sahut Minnie bahagia
Mendengar perkataan Minnie, Hyukkie yang merupakan sahabat dekat Minnie dan juga Kyuhyun, Hyukkie pun segera memeluk Minnie yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang ia kenakan.
“ Kyuhyun pasti akan sangat bahagia Minnie…, Kyuhyun sangat bahagia karena menikahimu”, ujar Hyukkie yang suaranya terdengar bergetar saat berkata pada Minnie
“ Waeyo, Hyukkie?, kamu terdengar seperti ingin menangis”, Tanya Minnie bingung saat mendengar nada suara Hyukkie yang terdengar sedih di telinganya.
“ Aniyo…, aku hanya terharu saat melihatmu mengenakan pakaian pengantin seperti ini. Kamu dan Kyuhyun merupakan pasangan serasi. Aku sangat bangga memiliki sahabat sepertimu juga Kyuhyun”, sahut Hyukkie yang menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya dari Minnie.
“ Gumawo…, aku dan Kyuhyun oppa, juga sangat bangga memiliki sahabat seperti kalian berdua, Hyukkie”, sahut Minnie

OooO
“ Kyuhyun~ah…, apa kamu kuat?”, Tanya Donghae yang duduk dan menatap wajah pucat sahabatnya itu.  Kyuhyun hanya tersenyum dari cermin saat ia memandang Donghae yang terlihat sangat mengkhawatirkannya.
“ Kamu jangan mencemaskanku…, aku yakin…aku bisa bertahan selama pernikahan berlangsung, Donghae…, ku mohon jangan tampakkan wajah cemasmu di depanku”, sahut Kyuhyun yang sedang dirias wajahnya oleh peñata rias pengantin.
Kedua orangtua Kyuhyun hanya menangis, saat menatap wajah pucat anak semata wayangnya yang kini hanya tinggal menunggu waktu menjemputnya. Kyuhyun berdiri setelah peñata rias selesai merias wajahnya hingga menutupi sedikit wajah pucatnya.  Kyuhyun menghampiri kedua orangtua nya yang duduk di sebuah Sofa panjang berwarna putih.
“ Appa…eomma…, ku mohon jangan tampakkan air mata kalian, ku mohon tersenyumlah untukku…”, pinta Kyuhyun pada Teukie juga Kangin yang merupakan orangtua kandungnya.
“ Kenapa penyakitmu terlalu ganas, Kyu?. Kenapa….kenapa Dokter bahkan tidak berani mencoba untuk mengoperasimu?, kenapa…kamu harus menderita seperti ini anakku?, kenapa??!!!”, sahut Teukie yang tidak bisa membendung air matanya, walaupun Kyuhyun memintanya untuk tidak menangis.
“ Eomma…appa…, bukankah selama ini aku berusaha bertahan…, tetapi kenyataan harus berkata lain…, walau bagaimana pun, aku juga akan tetap pergi dari Dunia ini, eomma”, sahut Kyuhyun yang kini ia berlutut di depan kedua orangtua nya.
“ Eomma tidak rela kamu pergi anakku…eomma tidak rela harus kehilangan anak eomma…eomma tidak ingin kamu pergi meninggalkan kami…”, sahut Teukie tersedu-sedu.
“ Yeoboe…, aku tahu kamu tidak rela menerima kenyataan pahit ini, tapi ku mohon…jangan seperti ini…, berilah senyumanmmu untuk anak kita…, Kyuhyun sudah berusaha keras selama ini, yeoboe…, ku mohon penuhi permintaan anak kita ini”, ujar Kangin membujuk istrinya
Teukie menatap lekat wajah sang suami tercinta, dan Kangin menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa Kangin ingin Teukie melakukan permintaannya. Meskipun berat, namun Teukie tidak ingin jika Kyuhyun harus selalu melihatnya terus menangis di depan anak kesayangannya.  Teukie memaksakan senyumnya. Kyuhyun begitu bahagia saat melihat Teukie tersenyum, hingga Kyuhyun pun memeluk eomma tercintanya.
“ Gumawo eomma…gumawo…”

O~ Flashback~O
Setibanya di Bill and Hillary Clinton Airport, Kyuhyun yang sangat drop, ia tiba-tiba pingsan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit, dimana ia akan melakukan Operasi.
“ Bertahanlah anakku…bertahanlah..”, ujar Teukie sembari menggenggam erat tangan Kyuhyun. Setelah Kyuhyun dilarikan ke ruang IGD, Dokter yang memeriksa kondisi Kyuhyun pun menemui kedua orangtua Kyuhyun yang berdiri di depan ruang IGD.
“ Bagaimana anak kami, Dok?”, Tanya Kangin
“ Apakah anak kami bisa segera di Operasi?”, tambah Teukie
“ Maaf…, dengan berat hati saya harus menyampaikan berita buruk ini”
“ Apa maksud Anda?!!”, Tanya Kangin bingung
“ Setelah kami periksa, kondisi kanker yang diderita anak kalian sudah menyebar luas, hingga untuk melakukan Operasi pun kami tidak berani mengambil resiko, karena jika Operasi tetap dilakukan, maka kesempatan hidupnya hanya 1%”
Mendengar kenyataan ini, membuat kedua orangtua Kyuhyun sangat terpukul, hingga membuat Teukie menangis histeris dalam pelukan Kangin.
“ Ini tidak mungkin yeoboe…, aku tidak ingin kehilangan anak kita…aku tidak Kyuhyun pergi meninggalkan kita…yeoboe…”, Kangin memeluk Teukie semakin erat, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa saat Teukie menangis terisak-isak dalam pelukannya.
O~ Flashback End~O

Kyuhyun memandang dirinya yang mengenakan pakaian pengantin di depan cermin untuk terakhir kalinya.  Senyum lebar yang terpaksa ia sunggingkan untuk dirinya sendiri, menjadi sebuah semangat bahwa ia harus berusaha bertahan sebelum ia pergi dari Dunia ini.
“ Kyu…, kita pergi sekarang”, ujar Donghae yang menemuinya di kamar Kyuhyun
“ Eoh…”, sahut Kyuhyun
Ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Donghae yang berdiri didekat pintu kamarnya. Namun karena kondisinya semakin memburuk, bahkan untuk melangkahpun ia terlihat sempoyongan, hingga Donghae berlari kearahnya, saat Kyuhyun hampir rebah saat melangkah, dan Donghae menopang tubuhnya.
“ Kyu…”, ujar Donghae cemas
“ Aku tidak apa-apa…, jangan khawatir padaku”, sahut Kyuhyun dan berusaha bangkit kembali. Donghae memapah Kyuhyun untuk berjalan, namun saat di depan kedua orangtua Kyuhyun, ia melepaskan tangan Donghae dari lengannya. Dan Donghae mengerti kenapa Kyuhyun melakukan itu.
Kini Kyuhyun masuk ke dalam Mobil Limosin milik Kangin, Kyuhyun duduk dan didampingi oleh Donghae. Sepanjang perjalanan menuju tempat pernikahan akan berlangsung, Kyuhyun selalu memegangi kepalanya, dan Teukie sebagai eommanya, ia berusaha mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun dan menatap ke luar jendela Mobil. Ia selalu menyeka air mata yang jatuh membasahi wajahnya. Begitu pula Kangin dan Donghae yang sangat mengkhawatirkan kondisi Kyuhyun.
OooO
Minnie yang menunggu kedatangan Kyuhyun di ruang tunggu, entah kenapa Minnie merasa jantungnya berdegup tidak karuan, bukan karena ia gugup karena hari pernikahannya akan segera berlangsung, akan tetapi ada hal lain yang membuatnya sangat takut, hingga buket bunga yang ia pegangpun terlihat bergetar saat ia menggenggam buket bunga tersebut.
“ Kenapa aku merasa sangat takut seperti ini?”, batin Minnie dan ia menatap buket bunga yang ia pegang.
“ Minnie~ah…, sudah saatnya…”, ujar Hyukkie yang datang menemuinya dan membantu Minnie untuk bangkit
“ Apa, Kyuhyun oppa sudah datang?”, Tanya Minnie
“ Nde”, sahut Hyukkie dan menganggukkan kepalanya. Mendengar apa yang Hyukkie katakan, senyum bahagia pun merekah dari bibirnya yang mungil itu. Walaupun rasa takut itu tidak hilang dari benaknya, namun Minnie berusaha membuang jauh-jauh perasaan takut tersebut.
Dengan didampingi oleh Hyukkie sebagai pendamping wanita, Minnie pun melangkahkan kakinya dengan mantap. Beberapa kali ia menghela nafas beratnya karena gugup. Hyukkie yang digandeng tangannya oleh Minnie, Hyukkie berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, dan mambuat Minnie curiga pada sikapnya, hingga Hyukkie pun menggigit bibir bawahnya, dan sesekali ia memandang kearah lain.
Sedangkan Kyuhyun, dengan sekuat tenaga ia berusaha bertahan, walaupun kini pandangannya sedikit kabur saat ia menatap Minnie yang melangkahkan kakinya semakin dekat kearahnya. Kyuhyun sesekali berpegangan pada lengan Donghae yang berdiri disampingnya.
“ Kyu…”, ujar Donghae
“ Gwencana…, aku masih bisa bertahan…”, sahut Kyuhyun meyakinkan Donghae.
Kini saat yang ditunggu-tunggu oleh Minnie dan juga Kyuhyun pun akhirnya tiba. Minnie yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin yang dikenakannya, saat ini Minnie dan Kyuhyun saling berhadapan.  Minnie terlihat sangat bahagia setelah selama 9 hari ia tidak melihat wajah kekasihnya itu, dan akhirnya saat yang sangat ia nantikan pun tiba.
Di altar pernikahan ini, Kyuhyun dan Minnie mengikat janji pernikahan sebelum semua berakhir dengan air mata.
“ Apakah Anda bersedia menerima Kim Minnie sebagai istri Anda dalam suka maupun duka?”,
“ Nde…, saya bersedia”, sahut Kyuhyun
“ Apakah Anda bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai pasangan hidup Anda, baik dalam suka maupun duka?”
“ Nde, saya bersedia”, sahut Minnie yakin
“ Baiklah…, sekarang kalian berdua telah menjadi pasangan suami istri, dan Anda boleh memasangkan cincin pada jari pasangan Anda, lalu mencium pasangan Anda”,
Pandangan Kyuhyun yang semakin kabur, ia pun segera memasangkan cincin pernikahan pada jari Minnie, begitu pula Minnie. Setelah sepasang cincin itu tersemat dijari mereka, kini Kyuhyun pun mencium Minnie yang kini telah menjadi istrinya.  Rasa sakit semakin menggerogotinya, hingga disaat ia tidak sanggup lagi untuk bertahan, Kyuhyun pun melepaskan ciumannya, dan ia segera mendekap Minnie dalam pelukannya. Kyuhyun semakin mempererat pelukannya, namun Minnie sama sekali tidak curiga pada sikap Kyuhyun.
“ Aku …sangat mencintaimu…Minnie…”, batin Kyuhyun
“ Mianhe…cheongmal mianhe…, bahkan aku sama sekali tidak akan pernah bisa menjalani hidup sebagai suami istri denganmu, cheongmal mianhe…aku tidak bisa menepati janjiku padamu…cheongmal mianhe…aku hanya bisa memberikan apa yang kamu inginkan selama ini bukan untuk selamanya, aku hanya bisa memenuhi permintaanmu untuk terakhir kalinya…Minnie…ku mohon…tetaplah tersenyum…, Minnie…aku sangat mencintaimu…Minnie…mianhe…mianhe Minnie…cheongmal mianheyo…” batin Kyuhyun.
Nafas Kyuhyun semakin tersengal-sengal, bahkan untuk membuka matanya pun terasa sangat berat baginya.
Kedua orangtua Kyuhyun hanya bisa menangis, dan Teukie menangis dalam pelukan Kangin.
“ Oppa…kenapa kamu diam saja?, tidak adakah kata-kata yang ingin oppa sampaikan padaku sebagai istrimu?”, Tanya Minnie yang sangat bingung pada sikap diam Kyuhyun.
Kyuhyun sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Minnie padanya, karena Kyuhyun telah pergi meninggalkannya. Pelukan erat Kyuhyun kini melemah dan dengan seketika Kyuhyun pun melepaskan pelukannya dan kepalanya hanya bersandar lemah dipundak Minnie
“ Oppa…waeyo?, oppa……oppa…”, Minnie terus memanggil namanya, namun Kyuhyun sama sekali tidak menyahut, hingga Minnie menyadari bahwa Kyuhyun telah pergi saat Minnie berusaha melepaskan tubuh Kyuhyun, dan Kyuhyun yang telah tidak bernyawa hampir jatuh, akan tetapi Minnie segera menopang tubuh Kyuhyun dengan kedua tangannya.
Air mata Minnie jatuh semakin deras, saat ia menatap wajah pucat pasi Kyuhyun dan tubuhnya yang telah dingin karena tidak bernyawa lagi, dalam dekapan kedua tanganya. Minnie terduduk lemas dan ia mendekap tubuh Kyuhyun dalam pelukannya, Minnie menangis histeris. Pernikahan yang ia impikan bersama Kyuhyun, hanyalah sebuah mimpi yang tidak akan pernah terwujud dalam hidupnya.
“ OPPAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

OooO
Sebuah memory terakhir yang ia kenang saat pernikahan itu,  membuat Minnie tidak memiliki semangat untuk hidup. Dengan membiarkan dirinya tidak makan dan minum selama 3 hari, bahkan ia membiarkan jendela Apartemennya terbuka lebar, hingga cuaca dingin yang menusuk ke dalam tulang belulang, membuat Minnie semakin lemah.  Minnie rebah disamping kasurnya, dan dengan air mata yang berlinang di sudut matanya, ia menatap salju yang turun. Semakin lama pandangannya semakin kabur, bahkan untuk bernafas pun terasa berat untuknya, namun inilah yang diinginkan Minnie, yaitu ia ingin selalu bersama-sama dengan suami tercintanya.
“ Saranghaeyo…oppa…”

reaksi redoks

pengertian redoks
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge) dikenal sebagai reaksi metatesis.



Oksidator dan reduktor

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai reduktor atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai [[oksidator ]] atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik[1][2], terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks.


Contoh reaksi redoks

Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin:
 \mathrm{H}_{2} + \mathrm{F}_{2} \longrightarrow 2\mathrm {HF}
Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah: reaksi oksidasi
 \mathrm{H}_{2} \longrightarrow 2\mathrm{H}^{+} + 2e^-
dan reaksi reduksi
 \mathrm{F}_{2} + 2e^- \longrightarrow 2\mathrm{F}^{-}
Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks, jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduksi.
Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.
Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan saling mengurangi:
\frac{\begin{array}{rcl}
\mathrm{H}_{2} & \longrightarrow & 2\mathrm{H}^{+} + 2e^{-}\\
\mathrm{F}_{2} + 2e^{-} & \longrightarrow & 2\mathrm{F}^{-}
\end{array}}{\begin{array}{rcl}
\mathrm{H}_{2} + \mathrm{F}_{2} & \longrightarrow & 2\mathrm{H}^{+} + 2\mathrm{F}^{-}
\end{array}}
Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida:
\mathrm{H}_{2} + \mathrm{F}_{2}\, \ \longrightarrow \ 2\mathrm{H}^{+} + 2\mathrm{F}^{-}\ \longrightarrow \ 2\mathrm{HF}

Reaksi penggantian

Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi.
Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembaga(II) sulfat:
 \mathrm{Fe} + \mathrm{CuSO}_{4} \longrightarrow \mathrm{FeSO}_{4} + \mathrm{Cu}
Persamaan ion dari reaksi ini adalah:
\mathrm{Fe} + \mathrm{Cu}^{2+} \longrightarrow \mathrm{Fe}^{2+} + \mathrm{Cu}
Terlihat bahwa besi teroksidasi:
\mathrm{Fe} \longrightarrow \mathrm{Fe}^{2+} + 2{e}^{-}
dan tembaga tereduksi:
\mathrm{Cu}^{2+} + 2{e}^{-} \longrightarrow \mathrm{Cu}

Contoh-contoh lainnya

  • Besi(II) teroksidasi menjadi besi(III)
\mathrm{Fe}^{2+} \longrightarrow \mathrm{Fe}^{3+} + {e}^{-}
H2O2 + 2 e → 2 OH
Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah:
2Fe2+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O
2NO3 + 10e + 12 H+ → N2 + 6H2O
  • Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):
4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3


Reaksi redoks dalam industri

Proses utama pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam didiskusikan dalam artikel peleburan.
Oksidasi digunakan dalam berbagai industri seperti pada produksi produk-produk pembersih.
Reaksi redoks juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.

Reaksi redoks dalam biologi

Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O
Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:
6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan (shock), dan sepsis.

Siklus redoks

Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks.
Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion


Menyeimbangkan reaksi redoks

Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

Media asam

Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika mangan(II) bereaksi dengan natrium bismutat:
\mbox{Reaksi tidak seimbang: }\mbox{Mn}^{2+}(aq) + \mbox{NaBiO}_3(s)\rightarrow\mbox{Bi}^{3+}(aq) + \mbox{MnO}_4^{-}(aq)\,
\mbox{Oksidasi: }\mbox{4H}_2\mbox{O}(l)+\mbox{Mn}^{2+}(aq)\rightarrow\mbox{MnO}_4^{-}(aq) + \mbox{8H}^{+}(aq)+\mbox{5e}^{-}\,
\mbox{Reduksi: }\mbox{2e}^{-}+ \mbox{6H}^{+}(aq) + \mbox{BiO}_3^{-}(s)\rightarrow\mbox{Bi}^{3+}(aq) + \mbox{3H}_2\mbox{O}(l)\,
Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama (yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya).
\mbox{8H}_2\mbox{O}(l)+\mbox{2Mn}^{2+}(aq)\rightarrow\mbox{2MnO}_4^{-}(aq) + \mbox{16H}^{+}(aq)+\mbox{10e}^{-}\,
\mbox{10e}^{-}+ \mbox{30H}^{+}(aq) + \mbox{5BiO}_3^{-}(s)\rightarrow\mbox{5Bi}^{3+}(aq) + \mbox{15H}_2\mbox{O}(l)\,
Reaksi diseimbangkan:
\mbox{14H}^{+}(aq) + \mbox{2Mn}^{2+}(aq)+ \mbox{5NaBiO}_3(s)\rightarrow\mbox{7H}_2\mbox{O}(l) + \mbox{2MnO}_4^{-}(aq)+\mbox{5Bi}^{3+}(aq)+\mbox{5Na}^{+}(aq)\,
Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam:
\mbox{Reaksi tidak seimbang: }\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}+\mbox{O}_{2}\rightarrow\mbox{CO}_{2}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}\,
\mbox{Reduksi: }\mbox{4H}^{+} + \mbox{O}_{2}+ \mbox{4e}^{-}\rightarrow\mbox{2H}_{2}\mbox{O}\,
\mbox{Oksidasi: }\mbox{6H}_{2}\mbox{O}+\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}\rightarrow\mbox{3CO}_{2}+\mbox{20e}^{-}+\mbox{20H}^{+}\,
Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat:
\mbox{20H}^{+}+\mbox{5O}_{2}+\mbox{20e}^{-}\rightarrow\mbox{10H}_{2}\mbox{O}\,
\mbox{6H}_{2}\mbox{O}+\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}\rightarrow\mbox{3CO}_{2}+\mbox{20e}^{-}+\mbox{20H}^{+}\,
Persamaan diseimbangkan:
\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}+\mbox{5O}_{2}\rightarrow\mbox{3CO}_{2}+\mbox{4H}_{2}\mbox{O}\,

Media basa

Pada media basa, ion OH- dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi.Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit:
\mbox{Reaksi takseimbang: }\mbox{KMnO}_{4}+\mbox{Na}_{2}\mbox{SO}_3+\mbox{H}_2\mbox{O}\rightarrow\mbox{MnO}_{2}+\mbox{Na}_{2}\mbox{SO}_{4}+\mbox{KOH}\,
\mbox{Reduksi: }\mbox{3e}^{-}+\mbox{2H}_{2}\mbox{O}+\mbox{MnO}_{4}^{-}\rightarrow\mbox{MnO}_{2}+\mbox{4OH}^{-}\,
\mbox{Oksidasi: }\mbox{2OH}^{-}+\mbox{SO}^{2-}_{3}\rightarrow\mbox{SO}^{2-}_{4}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}+\mbox{2e}^{-}\,
Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas:
\mbox{6e}^{-}+\mbox{4H}_{2}\mbox{O}+\mbox{2MnO}_{4}^{-}\rightarrow\mbox{2MnO}_{2}+\mbox{8OH}^{-}\,
\mbox{6OH}^{-}+\mbox{3SO}^{2-}_{3}\rightarrow\mbox{3SO}^{2-}_{4}+\mbox{3H}_{2}\mbox{O}+\mbox{6e}^{-}\,
Persamaan diseimbangkan:
\mbox{2KMnO}_{4}+\mbox{3Na}_{2}\mbox{SO}_3+\mbox{H}_2\mbox{O}\rightarrow\mbox{2MnO}_{2}+\mbox{3Na}_{2}\mbox{SO}_{4}+\mbox{2KOH}\,

Minggu, 03 Februari 2013

tugas makalah pkn gue cuuuuy

kata pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat dan ridho TUHAN YME, karena tanpa Rhmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan mekalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pkn kami .Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. juga kepada Google yang sangat membantu :D.

Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang proses konstitusi di indonesia. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

jakarta, 5 februari 2013
penulis

pendahuluan
Perkataan “konstitusi” berasal dari bahasa Perancis Constituer dan Constitution, kata pertama berarti membentuk, mendirikan atau menyusun, dan kata kedua berarti susunan atau pranata (masyarakat)[1]. Dengan demikian konstitusi memiliki arti; permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara. Pada umumnya langkah awal untuk mempelajari hukum tata negara dari suatu negara dimulai dari konstitusi negara bersangkutan. Mempelajari konstitusi berarti juga mempelajari hukum tata negara dari suatu negara, sehingga hukum tata negara disebut juga dengan constitutional law. Istilah Constitutional Law di Inggris menunjukkan arti yang sama dengan hukum tata negara. Penggunaan istilah Constitutional Law didasarkan atas alasan bahwa dalam hukum tata Negara unsur konstitusi lebih menonjol.[2]
Dengan demikian suatu konstitusi memuat aturan atau sendi-sendi pokok yang bersifat fundamental untuk menegakkan bangunan besar yang bernama “Negara”. Karena sifatnya yang fundamental ini maka aturan ini harus kuat dan tidak boleh mudah berubah-ubah. Dengan kata lain aturan fundamental itu harus tahan uji terhadap kemungkinan untuk diubah-ubah berdasarkan kepentingan jangka pendek yang bersifat sesaat. Konstitusi (Latin constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis - Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Untuk melihat konstitusi pemerintahan negara tertentu, lihat daftar konstitusi nasional.Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.

rumusan masalah:
*dicatet soalnya yang 3 biji


pembahasan:
soal: setujukah anda dengan pernyataan bahwa konstitusi merupakan hasil perjuangan pada masa lampau? kemukakan alasan anda.

setuju, karena pada masa lampau, para pejuang mendambakan suatu kemerdekaan dan negara yang dapat dipimpin juga diakui dimata dunia. maka, setelah kemerdekaan, dibentuklah negara indonesia dan dibentuk pula suatu susunan badan politik beserta hukum dasar yang disebut konstitusi. konstitusi yang saat ini berlaku, dikenal dengan UUD 45
alasan ini juga diperkuat oleh pernyataan yang menyatakan alasan terbentuknya konstitusi itu adalah karna unsur konstitutif terbentuknya suatu negra, yaitu pemerintahan yang berdaulat. dan itu, hanya terjadi di masa lampau

soal: bagaimana pandangan anda mengenai makna yang terkandung dalam pembukaan uud 45 tiap2 alinea

alinea 1
bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan priokemanusiaan dan prikeadilan *sorry typo
pandangan saya pada alinea 1:
_menunjukan keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa indonesia dalam menghadapi masalah kemerdekaan, dan kemerdekaan adalah hak bagi bangsa yang harus diperjuangkan.
_penjajahan tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. oleh karena itu harus dihapuskan agar tercipta suatu negara yang damai.
_adanya aspirasi bangsa indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan
_pendirian bangsa indonesia tersebut menjadi landasan pokok politik luar negri yang mengakui hak asasi manusia untuk merdeka. maka dari itu, bangsa indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan mendukung kemerdekaan dan perdamaian setiap bangsa

alinea 2
dan perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara indonesia yang bersatu berdaulat adil dan mkamur.
pandangan saya pada alinea 2:
_menunjukan kebanggaan dan penghargaan atas para pejuang. ini berarti adanya kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari masa lampau dan langkah sekarang menentukan masa yang akan datang
_menunjukan bahwa bangsa indonesia telah terbebas dari belenggu penjajahan dan sudah berada di titik puncak kehidupan pembangunan yang baru
_menunjukan sikap nasionalisme bangsa indonesia dalam memperjuangkan kemrdekaannya.

alinea 3
atas berkat rahmat tuhan yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. maka rakyat indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
pandangan saya pada alinea 3:
_hal tersebut merupakan motivasi spiritual bangsa indonesia.
_berserah kepada tuhan yang maha kuasa atas segala perjuangan yang telah dilakukan dan percaya bahwa tuhan akan memberikan kemerdekaan pada bangsa yang telah berusaha
_kemerdekaan merupakan hasil dari sikap sabar dan tawakal bangsa indonesia
_bangsa indonesia mendambakan kehidupan yang berkesinambungan antara segala aspek kehidupan.

alinea 4
kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada :Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
pandangan saya pada alinea 4:
_Negara Indonesia  mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia  dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
_Keharusan adanya Undang-Undang Dasar,
_Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat,
_adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

soal: diskusikan dengan teman anda mengenai kasus yang pernah terjadi selama proses amandemen

amandemen pertama:
mpr yang semula berisi anggota-anggota dpr serta beberapa kelompok-kelompok fungsional seperti militer telah dirubah sehingga tidak terjadi''pemesanan kursi'' dan anggota mpr hanya dpr dan dpd saja sehingga aspirasi masyarakat lebih tersalurkan
amandemen kedua:
ketidakjelasan konsep dalam kesepakatan dasar para anggota MPR serta terjadinya pergeseran paradigma dari demokratisasi kepada perubahan sistem pemerintahan. Akibatnya, banyak terdapat inkoherensi di antara asas-asas, kaidah-kaidah aturan-aturan dalam amandemen UUD 1945 yang menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan amandemen UUD 1945 secara efektif.

kesimpulan:
Pada dasarnya ada dua macam sistem yang lazim digunakan dalam praktek ketatanegaraan di dunia dalam hal perubahan konstitusi. Sistem yang pertama adalah bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka yang akan berlaku adalah konstitusi yang berlaku secara keseluruhan (penggantian konstitusi). Sistem ini dianut oleh hampir semua negara di dunia. Sistem yang kedua ialah bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahan terhadap konstitusi tersebut merupakan amandemen dari konstitusi yang asli tadi. Dengan perkataan lain, amandemen tersebut merupakan atau menjadi bagian dari konstitusinya. Sistem ini dianut oleh Amerika Serikat.
Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar tertinggi yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi harus memiliki sifat yang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi jika jiwa dan semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan yang besar terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara yang demokratis berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam konstitusinya.
penutup:
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Terima Kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman, Bu Wayan selaku guru PKn yang telah membimbing kami juga sumber-sumber yang telah membantu kami dalam melengkapi materi makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
penulis


daftar isi:
Koran Kabar Priangan//

Senin, 15 Oktober 2012

colour of sky 21

そら の いろ


Sudah hampir satu bulan aku sadar, namun selama itu pula aku tak mendengar ada kabar baik yang dating menghampiriku. Kabar tentang donor jantung yang mereka katakan pada awal-awal kesadaranku dulu. Bang Yudha selalu saja berkilah setiap kali aku menanyakan hal tersebut, mama juga tak ada respon, hanya sebuah senyuman dan sebuah kata klise yang kerap kali kudengar dari bibirnya ketika kutanyakan hal tersebut. Seolah tak ingin aku terluka oleh sesuatu. Dokter Raka juga sama saja seperti mereka. Padahal awalnya aku mengira dokter itu mau memberitahukanku mengenai apa yang mama dan bang Yudha coba sembunyikan dariku, tapi ternyata aku salah. Kurasa mereka bertiga berkomplot untuk tidak memberitahuku mengenai hal yang sedang mereka coba sembunyikan dariku itu. Hanya Rara yang selama ini terus memberiku suntikan semangat, tetap menyuplai kadar harapan yang aku yakin telah menipis.



Tak jarang aku melihatnya menerawang jauh, seolah tak yakin dengan apa yang ia sampaikan padaku. Ia sama halnya denganku sekarang, tak mengerti kenapa hal baik tersebut tak kunjung dating padaku. Mulai meragukan harapan 0,01% yang dulu sempat membumbung tinggi. Kalau kejadiaannya seperti ini, lebih baik aku tak pernah mendengar berita baik itu!!



&&&



“Jadi keputusanmu sudah final Wan?” Tanya dokter Raka untuk mempertegas kembali keputusan yang telah disampaikan salah satu pasiennya tersebut.



“Iya dok. Akhir bulan ini saya akan langsung berangkat ke Singapore seperti yang telah dokter katakan tempo hari.” Jawabnya yakin.



“Baguslah. Semua syarat yang kamu perlukan juga sudah terkumpul semua. Semoga saja ini menjadi keputusan yang terbaik untukmu.” Ujar dokter Raka dengan senyum lebar. Ia bersyukur pada akhirnya pasiennya yang satu ini telah mengambil keputusan yang tepat untuk hidupnya.



“Tapi dok, bagaimana dengan nasib pasien dokter itu?” Tanya Awan ragu.



Dokter muda itu tampak menghela napas lelah. “Kamu nggak usah khawatir, saya yakin Ksatria pasti akan mendapatkan pengganti yang lebih baik.” Jawabnya lelah.



“Apa dokter belum memberi tahunya kalau donor jantung yang semuala sudah ada kini ditarik kembali?” selidik Awan dengan raut yang sedikit cemas. Pasalnya, ia tak ingin keputusannya ini mengecewakan harapan orang lain. Mendonorkan jantungnya untuk seseorang yang sangat membutuhkan.



“Saya belum siap untuk memberi tahunya tetang semua ini. Setiap kali melihat pancaran harapan dari matanya, membuat saya tidak tega untuk mengatakan kalau donor jantung itu telah ditarik.” Katanya lemah.



“Dokter harus secepatnya memberti tahu dia tentang semua ini. Kalau tidak, saya khawatir dia akan terlalu kecewa nanti.” Saran Awan.



“Saya mengerti maksud kamu. Nanti lah pada saat dia check up, akan saya beri tahu semuanya.” Ujar dokter Raka dengan senyum tipis.



“Saya yakin dokter pasti bisa melakukan hal itu, dan saya yakin dia akan dapat menerima semua ini dengan lapang dada,” sahut Awan, memberi penguatan untuk dokter Raka yang terlihat lelah.



@@@



Hari ini aku bertekad untuk mencari tau apa yang terjadi. Aku tak mau terlalu lama hidup dalam harapan palsu seperti ini. Kalau memang donor jantung yang mereka katakan itu sudah ada, mengapa sampai sekarang aku tak pernah menjalankan pemeriksaan lebih lanjut? Dokter Raka juga tak pernah menyinggung-nyinggung masalah ini saat check up.



Kalau memang abang, mama dan dokter Raka telah bersekongkol untuk merahasiakan hal ini semua padaku, maka harapan satu-satunya tinggal dokter Ravi. Aku yakin dokter senior itu mau memberi tahuku tentang pendonoran jantung tersebut. Selama ini hanya dokter Ravi lah yang selalu jujur mengatakan hal-hal yang menyangkut kondisiku, tanpa ditutup-tutupi seperti dokter yang dilakukan dokter Raka.



Aku melangkah tergesa ke arah ruangan dokter Ravi, tak kuhiraukan beberapa suster yang menyapaku, beberapa di antara mereka tampak mengerutkan kening. Mungkin mereka heran kenapa hari ini aku ada di rumah sakit padahal tidak ada jadwal check up. Aku tersenyum ke beberapa dokter yang kebetulan berapasan denganku. Aku tak punya banyak waktu untuk beramah tamah dengan mereka.



Sebentar lagi aku sampai di ruangan beliau, semoga saja hari ini beliau tidak terlalu sibuk. Kupercepat langkahku saat pintu ruangan yang berseberangan dengan ruangan dokter Raka itu mulai terlihat. Kupanjatkan doa dalam hati, semoga saja dokter itu tak berkomplot dengan mereka juga.



Melewati ruangan dokter Raka, samar aku seperti mendengar seseorang sedang bercakap-cakap dengannya. Dari sela pintu yang tak tertutup rapat aku dapat melihat gesture tubuhnya yang membelakangiku. Aku tak begitu memperhatikannya, bagiku yang terpenting sekarang adalah segera bertemu dengan dokter Ravi.



Baru saja aku akan mengetuk pintu di hadapanku, aku dikejutkan dengan isi pembicaraan yang tadi tak kuhiraukan. Pelan kudekatkan telingaku untuk menangkap lebih banyak suara. Sejujurnya aku tak berniat untuk mencuri dengar pembicaraan mereka, namun setelah sekilas tadi aku mendengar mereka mengungkit masalah donor jantung, entah kenapa rasa penasaranku timbul.



Ku dekatkan tubuhku menuju ke celah samar yang tercipta karena seseorang tak menutup pintu itu dengan benar. Kutajamkan pendengaranku agar aku tak melewatkan satu kata pun dari pembicaraan mereka. Untung saja keadaan di sekitar ruangan itu sepi, tak banyak yang berlalu lalang di sekitar situ. Jadi tak akan ada yang mencurigaiku kalau aku tengah mencuri dengar pembicaraan tersebut.



Sepertinya pembicaraan yang terjadi diantara mereka cukup serius, berkali-kali kudengar dokter Raka menghela napas. Sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan?! Kucoba untuk lebih dekat lagi, lumayan. Dari jarak ini aku dapat mendengar dengan jelas pembicaraan mereka. Namun sebelum aku dapat mencerna apa yang sedang mereka bicarakan, tiba-tiba saja bahuku ada yang menepuk dari belakang.



“Eh dokter…” sahutku gugup. Dapat kubayangkan wajahku sekarang sudah mirip layaknya wajah maling yang tertangkap basah.



“Apa yang sedang kamu lakukan di sini Ksat? Kenapa nggak langsung masuk saja?” Tanya dokter Ravi dengan senyum menggoda.



“Ah, saya nggak ada jadwal buat ketemu dokter Raka dok. Malah sebaliknya, ada yang ingin saya tanyakan pada dokter,” jawabku berkilah.



“Kalau begitu kita bicarakan di ruangan saya saja,” kata dokter Ravi, seraya melangkah menuju ke ruangannya.



“Baik dok,” sahutku. Sebelum mengikuti dokter Ravi masuk ke ruangannya, sempat kulihat wajah lelah dokter Raka dan senyum lelahnya tercetak di bibirnya. Tetap saja aku masih penasaran dengan isi pembicaraan mereka.



“Lho Ksat, katanya tadi ada yang mau ditanyakan. Ayo,” tegur dokter Ravi dari balik pintu ruangannya.



“Ah, iya dok,” sahutku yang langsung berjalan ke ruangannya, aku tak ingin membuat dokter yang sudah cukup berumur itu menungguku lebih lama lagi. Lagi pula nanti kan aku bisa bertanya langsung pada dokter Raka mengenai isi pembicaraan tadi. Semoga saja saat itu mood beliau sedang baik.



&&&



“Baiklah kalau begitu saya permisi pamit pulang dulu dok. Masih banyak yang harus saya persiapkan.” Ujar Awan seraya bangkit dari duduknya.



“Ya, jangan lupa obatnya diminum. Jangan sampai kamu sudah tiba di sana malah tambah ngedrop.” Nasehat dokter Raka seraya menjabat tangan Awan.



Awan hanya tersenyum sekilas. “Pasti dok,”



Setelah mengantarkan pasiennya keluar, dokter muda itu kembali ke kursinya. Ia menghela napas panjang, ia merasa lelah dengan semua beban yang ditanggungnya. Pikirannya melayang pada percakapan yang terjadi beberapa waktu yang lampau. Tepat sebelum Ksatria sadarkan diri.



&&&



“Kami telah memutuskan dok,” ujar wanita paruh baya itu berat.



Dokter Raka menatap kedua anak beranak itu dengan pandangan menyelidik. “Ada apa lagi ini, kenapa wajah mereka terlihat semakin sedih?” sebuah Tanya terbentuk dalam hatinya.



“Memutuskan apa bu?”



“Kami sudah memutuskan untuk tidak menerima donor jantung untuk Ksatria.” jawab Yudha tegas.



“Menolak? Apa mereka tahu seberapa pentingnya donor jantung itu bagi Ksatria? Kenapa mereka tiba-tiba memutuskan hal sepenting ini begitu cepat? Apa mereka tak memikirkan akibat dari keputusan mereka?” lagi-lagi setumpuk pertanyaan bersarang di benaknya.



“Menolak? Bukankah kita semua tahu kalo Ksatria benar-benar membutuhkan jantung ini?”



“Benar dok, tapi bukan donor yang seperti ini yang kami harapkan.” jawab Yudha lugas. Sementara wanita paruh baya itu hanya tertunduk di sebelahnya dengan sesekali menyusut air mata yang mencoba jatuh kepipi tuanya dengan ujung sapu tangan kusamnya.



“Yang seperti apa maksud kamu?” Tanya dokter itu tak mengerti.



“Sebelumnya maaf dok, bukan maksud saya untuk lancang. Tapi beberapa hari yang lalu saya tak sengaja mendengar percakapan dokter dengan pendonor itu. Awalnya saya tak percaya dengan apa yang saya dengar. Namun, setelah saya tanyakan sendiri dengan orangnya langsung, ternyata pendengaran saya saat itu nggak salah.” Jelasnya hati-hati.



“Memangnya apa yang waktu itu kamu dengar?” selidik dokter Raka.



“Saya tak begitu memperhatikan pada awalnya. Namun, pada saat terakhir-terakhir itu saya sempat menangkap kalau sebenarnya donor itu tidak ada. Bukannya donor seperti yang selama ini kami sangka, tetapi malah donor itu berupa pertukaran jantung.” Jawabnya dengan pandangan lurus.



Dokter Raka menghela napas panjang. Di satu sisi ia merasa bersalah karena tak memberitahukan hal yang sebenarnya pada mereka. Namun di sisi lain dia tak bisa berbuat apa-apa karena terhalang oleh kode etik. Dokter itu terlihat memijat pelipisnya pelan. Kepalanya mendadak pening diserang permasalahan baru yang tak pernah Ia bayangkan.



“Kami tidak mau kalau satu-satunya harapan yang kami punya dipermainkan dok. Kami lebih memilih tidak menerima donor tersebut daripada Ksatria harus menerima jantung orang lain dan hidup dengan menggunakan jantung itu. Mungkin benar dia akan hidup lebih lama dengan itu semua, dia juga akan kembali menemukan kepercayaan dirinya, tapi apakah kami dapat merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang dia rasakan dok? Sedangkan kami tahu jantungnya sendiri tengah berdenyut di tempat lain. Dokter dapat membayangkan bagaimana rasanya jika menjadi kami?” lanjut Yudha dengan sebuah keyakinan yang kuat. “Menyakitkan dok. Lebih baik Ksatria hidup seberapa lamanya ia dapat bertahan dengan jantungnya sendiri, daripada harus hidup dalam waktu lama dengan jantung orang lain. Lagi pula kami tak akan sekejam itu untuk mengorbankan orang lain yang masih ada harapan hidup demi kelangsungan hidup Ksatria dok. Cukup kami saja yang merasakan bagaimana hidup dalam bayang-bayang kesedihan.”



Dokter itu tampak berpikir sejenak, seolah mengingat sesuatu yang terlupa. Wajah kuyunya tampak sedikit bersinar ketika mengingat hal yang tadi sempat terlupa. “Ternyata ini sebabnya Awan memutuskan untuk melakukan operasi yang dulu pernah ia tolak!?” gumam dokter muda itu lega.



Sebentuk kelegaan memenuhi rongga dadanya. Hal tersebut tercetak jelas di wajahnya yang kembali bersinar. Dia bersyukur bahwa keluarga Ksatria dapat mengambil keputusan yang berat ini dengan bijak. Sebelumnya ia nyaris putus asa untuk mencegah Awan melakukan hal konyol dengan jantungnya. Semisal pertukaran jantung tersebut.



“Apa ibu dan juga nak Yudha sudah memikirkan baik-baik tentang masalah ini? Bisa jadi ini akan menjadi harapan terakhir Ksatria untuk hidup. Entah kapan lagi kita akan mendapatkan donor yang sesuai untuknya.” Ujar dokter Raka mengukur seberapa kuat tekat mereka.



“Kami sudah ikhlas dengan segala resiko yang akan kami tanggung dok. Termasuk kepergian Ksatria yang sudah tak lama lagi.” Kali ini wanita paruh baya itu mencoba mengungkapkan keteguhan hatinya disela isakan kecilnya. Ketegaran dan keikhlasannya terpancar dari sorort matanya yang kuyu.



“Apa ibu sudah memiikirkan hal ini masak-masak?” Tanya dokter muda itu lagi.



“Sudah dok. Kami sudah memikirkan segala konsekuensinya.” Jawab Yudha tegas. Pancaran matanya yang tegas memperkuat pernyataannya tersebut.



“Baiklah kalau memang keputusan ini telah dipikirkan masak-masak. Saya tidak akan mendesak lebih jauh lagi. Segera saya akan mengurus semua pembatalan ini,” ujar dokter Raka dengan seulas senyum.



“Terima kasih dok,” kata wanita paruh baya itu seraya menjabat tangan dokter Raka erat.



&&&



Ia menghela napas panjang, mengurut perlahan pelipisnya yang terasa berdenyut memusingkan. Sekarang dua minggu telah berlalu dan hingga sekarang mereka masih dapat menyembunyikan semua ini dari Ksatria. Satu kesalahan yang mereka lakukan adalah tidak melibatkan orang yang saat itu dekat dengan Ksatria dalam pembicaraan beberapa waktu yang lalu. Sehingga orang tersebut belum mengetahui perkembangan terbaru mengenai pendonoran jantung yang sekiranya batal dilakukan.



Dokter muda itu mencoba memejamkan matanya, ia merasa sangat lelah walaupaun hari itu tak banyak pasien yang harus ditanganinya. Pikirannya kembali melayang pada kejadian beberapa hari ini. Sudah berkali-kali Ksatria tampak tak semangat ketika datang check up, dan beberapa kali sempat tertangkap oleh matanya ia terlihat seakan memikirkan sesuatu.



Tak sekali ataupun dua kali ia menanyakan hal yang sama. Kapan ia akan menjalani operasi bedah jantung yang dijanjikan pada awal kesadarannya dulu. Namun, berkali-kali itu juga dokter muda itu menolak untuk menjelaskan. Kala itu sebelum Yudha dan mamanya meninggalkan ruangannya. Mamanya sendiri meminta kepada dokter Raka untuk merahasiakan hal tersebut dari Ksatria.



Ia mendesah panjang. “Sampai kapan aku harus menyimpan ini semua? Harapan yang sempat timbul itu kini telah meredup lagi. Ksatria, suatu saat nanti kamu pasti akan mendapatkan donor itu lagi. Kumohon jangan pendam harapanmu itu,” bisiknya dalam hati.



@@@



Aku melangkah gontai meninggalkan ruangan dokter Ravi. Berada lama-lama di sana hanya akan semakin membuat emosiku meluap. Aku masih belum percaya dengan apa yang kudengar tadi. Penjelasan dokter Ravi mengenai ketiadaan rencana operasi bedah jantung yang kuharapkan. Pembatalan pendonoran dari keluargaku sendiri. Kemunduran dari pihak pendonor, benar-benar membuatku merasa dipencundangi. Semua harapan yang selama ini kugenggam, ternyata hanyalah sebuah harapan kosong yang diciptakan oleh orang-orang terdekatku untuk membuatku bersemangat. Harapan 0,01% itu ternyata memanglah sekedar harapan, mimpi manis ditengah pahitnya kenyataan hidup yang harus kujalani. Mimpi selamanya hanya akan menjadi mimpi, takkan pernah beruwujud.



Lalu untuk apa mereka repot-repot menyusun kebohongan tingkat tinggi seperti ini?! Agar aku bisa lebih bahagia di tengah nasib burukku yang terasa tak pernah berakhir? Aku tertawa miris dalam hati, mungkin saja semua sudah lelah mengurusku, menjagaku, dan mendukungku dengan semua harapan-harapan yang selama ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diriku. Sehingga memaksa mereka untuk membuat satu kebohongan jenis baru yang mereka tahu dengan kebohongan tersebut semangatku akan terpacu dengan sendirinya. Operasi donor jantung, sebuah rangkaian kata yang benar-benar menjadi madu dalam hidupku beberapa minggu ini.



Tapi, kalau memang benar operasi itu sempat ada, lalu kenapa mereka membatalkan semua itu?! Apa alasannya?! Apa mereka senang melihatku cepat meninggalkan mereka?! Apa aku tak cukup berharga bagi mereka, sehingga mereka berpikir, lebih baik aku segera pergi dari dunia ini daripada berlama-lama tanpa guna?!



Memikirkan itu semua membuatku penat. Aku kecewa dengan mereka semua, setelah perjuanganku selama ini, setelah upayaku untuk kembali bangkit dengan sisa-sisa harapan yang sering timbul tenggelam. Kenapa mereka tega melakukan hal ini padaku?! Apa salahku dengan mereka!!?



Membayangkan senyuman-senyuman palsu dan kata-kata muluk mereka setiap hari membuatku muak. Ternyata selama ini aku hanya dibodohi oleh harapan palsu yang mereka tanamkan padaku. Aku tertawa sumbang memikirkan kebodohanku yang sampai begitu mudah percaya dengan ucapan-ucapan manis mereka. Ternyata aku telah salah menilai mereka, mereka yang sejak dulu begitu mendukungku ternyata tak seujung jari pun berpihak padaku. Donor itu, bukankah mereka tahu selama ini aku hidup hanya demi satu kata itu? Tega sekali mereka mengkhianati perjuanganku selama ini!



Lelah, aku sudah benar-benar lelah sekarang. Lelah dengan semua kebohongan ini. Lelah pada diriku sendiri yang tak cukup tegar dengan kondisi yang semakin menggerogoti tubuhku. Lelah dengan takdir yang seolah selalu menertawaiku. Lelah dengan nasib yang seakan tak pernah habis mempecundangiku sedemikian rupa.



Palsu! Semua harapan itu ternyata tak lebih dari bualan tukang obat semata. Senyuman mereka, motivasi mereka, uluran tangan mereka. Semua itu tak lebih dari omong kosong salesman yang menawarkan berbagai kemudahan dan kebahagiaan hidup dari produk-produk yang mereka tawarkan. Ternyata hidupku tak lebih berharga dari barang-barang dagangan para salasmen dan tukang obat, hingga mereka-orang tuaku sendiri, abangku sendiri, bahkan dokter kepercayaanku sendiri-tega menggadaikan kebahagiaanku demi kebahagiaan semu yang beberapa saat lalu sempat kurasakan.



Aku melangkah mengikuti hembusan angin. Aku tak peduli pada teriknya matahari, tak peduli dengan seluruh hiruk pikuk yang terjadi di sepanjang trotoar yang kulewati. Bahkan langkah penat pada kakiku pun tak kuhiraukan. Aku hanya ingin pergi menjauh dari segala kurungan hidup yang kurasakan semakin memenjara hidupku.



Tak ada yang benar-benar memihakku sekarang. Tidak ada satupun yang dapat kupercaya. Bahkan angin yang berhembus semilir pun terasa mengkhianatiku. Terik matahari yang bertahta di atas sana seolah mengabarkan bahwa semilir yang ku rasakan itu hanyalah salah satu bentuk kepalsuan. Tak adakah harapan yang dapat kugenggam lagi selain mati?!



Kuhentikan langkahku disebuah jembatan yang menerbitkan aroma tak sedap dari bawahnya. Tumpukan sampah yang tersendat dan genangan-genangan air kotor menimbulkan aroma yang mencekik hidungku. Namun aku tak peduli dengan semua itu. Seandainya bisa ingin aku terjun ke bawah sana, tenggelam ke dalam kubangan busuk sampah-sampah yang ada di sana. Melupakan seluruh pengkhianatan yang ada disekelilingku. Menyerahkan diriku seutuhnya pada bangkai-bangkai yang berkalang tanah di sana. Meleburkan diri dengan kebusukkan yang tercipta oleh kumpulan-kumpulan bakteri, hingga seseorang menemukan mayatku tergeltak tanpa harga di tengah tumpukan sampah tak berharga.



“AAAAAAAARRRRRGGGGHHHHHH…………!!!!!!!!” teriakku tak peduli, kukeluarkan seluruh amarah dan kekecewaanku pada hidup dan harapan kecil yang selama ini kupercaya. Berharap dengan itu semua seluruh beban ini akan terangkat. Melupakan sederet kebohongan yang tercipta di sekeliligku. Berharap bahwa saat ini aku tak sedang berada di atas jembatan berdebu, tetapi sedang berada di rumahku yang nyaman, duduk bersantai dengan segala kebahagiaan yang ditawarkan. Kenyataan pahit yang baru saja ku dengar ternyata mampu mengkikis habis seluruh energy positif dalam diriku. Menggantinya dengan sebuah luka yang menganga dan segar. Entah kapan luka tersebut dapat terobati.



Aku tersengal sebentar ketika udara busuk itu menyeruak menembus paru-paruku. Denyutan nyeri terasa begitu menyakitkan dan nyata. Perlahan kuraba bagian kiri dadaku. Detakannya terasa tak beraturan seakan mengabarkan kalau sakit itu masih ada, luka itu mulai terbuka. Hanya detakan menyakitkan ini yang masih setia menemaniku, hanya denyutan nyeri ini yang tak kan pernah meninggalkanku, hanya sebongkah daging sebesar genggamanku ini yang tak kan pernah mengkhianatiku. Beberapa menit terlewat, tanpa kusadari setetes air mata turun membasahi pipiku.



Aku tertawa parau, air mata. Untuk apa air mata ini ada?! Untuk pengkhianatan mereka atau untuk harapan kosong yang selama ini kupercaya?! Satu tetes lagi, untuk apalagi ini?! Untuk usaha mereka yang telah membuatku memiliki harapan hidup palsu?! Untuk perjuangan mereka yang selama ini telah menemaniku?! Untuk apa?! Untuk apa air mata ini harus menetes?! Bahkan mereka tak berhak mendapatkan air mataku!!



Kuusap mataku kasar, perih. Mataku, hatiku, dan hidupku. Sangat perih hingga air mata yang telah surut berebut untuk keluar. Menangis. Masih pantaskah aku menangisi semua ini?! Setelah semua pengkhianatan, kepalsuan, kepura-puraan yang terjadi?! Memikirkan itu hanya membuatku tertawa sinis, dan entah kenapa air mata itu terus mengalir, menembus semua kekecewaanku. Seiring dengan luka yang kian berdenyut perih, ditingkahi oleh detakan nyeri yang berasal dari dada kiriku.



Biarlah mereka menganggapku gila. Biarlah mereka mengolokku lemah. Biarlah mereka mengejekku banci. Aku tak akan peduli lagi. Mereka saja tak peduli denganku, kenapa aku harus peduli pada mereka?!! Kembali aku tertawa sumbang. Dapat kurasakan beberapa orang melihat bahkan memperhatikanku. Apa peduliku, toh mereka tak mengenalku dan aku pun tak mengenal mereka!!



&&&



Gadis itu baru saja keluar dari tempat kursus menjahitnya. Setelah sekian lama berdiri menunggu angkutan kota yang akan membawa pulang dan ternyata setelah sekian lama itu apa yang ia tunggu tak kunjung datang. Akhirnya ia memutuskan untuk berjaan kaki sembari menikmati keadaan di sekitarnya.



Panas begitu menyengat saat ia mulai melangkah meninggalkan naungan pohon-pohon yang ada di sepanjang trotoar. Berkali-kali ia usap peluh yang menetes dipelipisnya. Buku panduan kursus menjahit yang ia jadikan pelindung ternyata tak sanggup menghalangi teriknya matahari yang memang siang itu sedang semangat-semangatnya menyinari Bumi.



Saat ia sedang mengeluh tentang cuaca yang tak bersahabat itu, ia dikejutkan oleh sebuah tawa sumbang yang terdegar tak jauh darinya. Kepalanya mencari-cari dari mana asal suara tawa itu. Setelah menemukan sumber suara tawa yang tiba-tiba itu, ia tertegun sejenak.



Tak jauh dari tempatnya berdiri tampak seorang pemuda kurus pucat yang sedang tertawa ke arah segerombol awam di atas sana. Ia seakan tak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Bahkan tak peduli dengan kerumunan-kerumunan kecil yang terbentuk karena sebuah rasa penasaran yang sama terhadapnya. Siapa pemuda itu? Sebentuk Tanya bercokol di benaknya.



Perlahan gadis itupun melangkah mendekati pemuda yang masih asyik dengan dunianya sendiri tersebut. Tertawa sumbang dan parau ditengah deru kendaraan bermotor yang berlalu lalang di sekitarnya. Matanya menangkap sesuatu dari mata pemuda itu. Air mata!? Walau tak jelas namun gadis itu dapat mengenali benda bening yang tersebut. Ya, pemuda itu ternyata sedang menangis. Lalu mengapa ia tertawa begitu rupa?!



Langkahnya semakin cepat kala melihat pemuda itu mulai menaiki jembatan tempatnya berdiri. Kerumunan itu semakin merapat, orang-orang sudah mulai berkasak-kusuk di sekitarnya. Namun, masih seperti yang tadi. Pemuda itu seolah tak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya.



“JANGAAAANNN………!!!!” teriak gadis itu ketika melihat pemuda itu mulai membentangkan kedua tangannya, seolah menantang angin yang berhembus keras ke arahnya. “Jangan bunuh diri di sini!!” teriaknya dengan napas tersengal setelah ia sampai di dekat pemuda itu.



Pemuda itu seakaan tak mendengar teriakan gadis di sebelahnya. Sekarang ia malah memejamkan kedua matanya. Seolah pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya. “Jangan!!” lagi-lagi gadis itu mencoba menggagalkan usaha apapun yang akan pemuda itu lakukan.



Setelah berkali-kali teriakannya dan juga seruan-seruan dari orang-orang yang sekarang telah mengerumuni mereka tak berhasil menggoyahkan niat pemuda itu. Gadis itupun menarik paksa pemuda yang tengah tersesat dalam dunianya sendiri tersebut untuk turun.



Pada saat itulah pemuda itu seakan baru menyadari di mana ia sedang berada. Ia pandangi gadis yang terlihat khawatir di sisinya. Peluh berderas-deras membasahi pelipisnya. Tampilannya yang berantakan benar-benar membuat kening pemuda itu mengerut. Lalu ia edarkan pandangannya pada kerumunan orang-orang di sekitar mereka yang menatapnya penuh dengan tanda Tanya. Sebagian di antara mereka asyik berkasak kusuk dengan orang di sebelahnya.



“Jangan bunuh diri di sini,” ujar gadis itu dengan tatapan khawatir.



Pemuda itu hanya menatap tajam ke arahnya. Seakan tak mengerti dengan apa yang baru saja diucapkan oleh gadis itu. “Kalau kamu mau bunuh diri, jangan di sini. Kali di sini airnya Cuma selutut, lagipula kali ini kotor banyak sampah di sana. Memangnya kamu mau mayatmu nanti bau busuk karena sampah?” lanjut gadis itu mencoba mencairkan suasana.



“Betul itu dek, kalau mau bunuh diri jangan di sini. Bikin repot orang-orang di bawah sana nanti,” timpal seorang yang lain.



“Iya mas, lagipula hari gini masih mau bunuh diri?!” sahut seseorang yang berseragam SMP tak jauh darinya.



Kerumunan itu pun sahut menyahut membenarkan ucapan dari orang sebelum mereka. Pemuda itu tampak kebingungan dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Niatnya yang semula ingin melepaskan beban, kenapa malah melebar menjadi bunuh diri?!



Seakan tak peduli dengan apa yang dibicarakan mereka, dengan kasar ia menyibak kerumunan itu dengan bersungut-sungut. “Bunuh diri?! Emang siapa yang mau bunuh diri!? Nggak usah bunuh diri juga gue bentar lagi mati!!” teriaknya ke arah kerumunan itu yang disahuti oleh koor “Huuu…” oleh orang-orang yang ada di sana.



Kerumunan itupun akhirnya membubarkan diri, satu sama lain saling membicarakan pemuda itu, tak jarang ada umpatan-umpatan yang keluar dari mulut mereka. Sedangkan gadis yang tadi bersusah payah berlari ke sana hanya terbengong-bengong dengan apa yang terjadi.



“Jadi, dia tadi bukan mau bunuh diri?” katanya dalam hati.



Dengan langkah gontai, ia pun meneruskan perjalanannya. Berbagai tanda Tanya masih saja tersimpan di benaknya. Ia masih penasaran dengan pemuda itu, sorot mata kosongnya, raut pucatnya, dan selapis air bening yang tadi sempat menghiasi matanya. Seakan mengingatkannya pada seseorang. Seseorang yang mungkin saja mirip dengannya. Terutama badan kurus dan wajahnya yang pucat. Gadis itu yakin kalau pemuda yang tak sengaja ia temui tadi sedang mengalami masalah yang begitu berat, sampai-sampai dia melakukan hal gila seperti tadi.



“La!!” sapa seseorang yang terasa begitu dekat dengannya.



Gadis yang disapa tadi sedikit berjingkat, terkejut dengan sapaan yang tiba-tiba. “Awan, ngagetin aja lo! Gue kira siapa,” sahutnya dengan sebuah senyum lebar.



“Darimana lo, jalan sambil ngelamun. Kesambet lho ntar.” Tanya pemuda yang menyapanya itu dengan seriangai jahil.



“Dari kursus, lo sendiri dari mana?” ujar gadis itu balik bertanya.



“Dari rumah sakit. Mau pulang?” jawab Awan singkat.



Gadis yang bernama Pelangi itu pun mengangguk. “Kalau gitu naik deh, gue anter. Sekalian gue mau ketemu kakak lo,” lanjutnya seraya menyerahkan helm ke arah Pelangi yang disambut dengan cengiran lebar darinya.