“ Gamnida” 1shoot
Genre : Sad Romance
Cast. Kyumin
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Lee Sungmin as Minnie
~OOO~
Angin berhembus menerpa tirai jendela kamar seorang yeoja berparas
cantik, berambut hitam dan bergelombang. Yeoja itu duduk di lantai dan
bersandar pada sisi kasurnya. Matanya menerawang ke luar jendela, dan ia
menatap salju yang turun sejak 3 hari yang lalu.
Sedingin apapun cuaca malam ini, namun yeoja itu tidak menggubrisnya.
Yeoja itu masih mengenakan pakaian pengantin berwarna putih, kedua
matanya terlihat sedikit bengkak, wajahnya terlihat pucat, dan bahkan
kini bibirnya terlihat membiru karena ia sama sekali tidak menyentuh
makanan, minuman dan ia membiarkan dirinya dalam kondisi kedinginan,
karena Seoul kini mengalami musim salju.
Yeoja itu terkadang tersenyum, tertawa bahkan menangis seorang diri
di dalam kamar sebuah Apartemen yang seharusnya ia tempati bersama
kekasihnya. Tetapi harapan yang selalu ia impikan bersama kekasihnya itu
kini hanya menjadi sebuah mimpi buruk belaka.
Sebuah kehidupan suami istri yang selalu menjadi dambaannya bersama
kekasih yang sangat ia cintai, kini semua lenyap dari kehidupannya.
Yeoja itu tidak memperdulikan ponselnya yang selalu berdering karena
mengkhawatirkannya. Yeoja itu bahkan membiarkan kondisi Apartemennya
dengan keadaan lampu yang menyala.
Yeoja itu tidak peduli pada pecahan perlengkapan makan, botol Wine,
serta makanan yang berserakan di lantai ruang tengah Apartemennya,
begitu juga Seprai, Bantal dan Guling yang berserakan di kamarnya.
Lemari pakaiannya yang terbuka, dan semua pakaian yang ia serakkan di
lantai tidak juga membuat pandangannya risih pada kondisi di dalam
Apartemennya. Yeoja itu menggenggam erat sebuah Foto Free Wedding yang
ia lakukan bersama kekasihnya sebelum kejadian itu terjadi.
Kini hanya isakan tangis yang terdengar di dalam kamarnya.
“ Kamu bohong, Kyu…”
“ Kamu tidak menepati janjimu”, yeoja itu bergumam seorang diri.
~OoO~
“ Oppa…, aku datang…”, Minnie mengunjungi Kyuhyun yang dirawat di
Rumah Sakit, karena itulah yang selalu terjadi pada Kyuhyun. Jika
kondisinya drop, maka di Rumah Sakitlah yang menjadi rumah keduanya.
Kyuhyun tersenyum memandang kekasihnya yang selalu setia ada
untuknya. Minnie menghampiri Kyuhyun yang duduk bersandar pada
bantalnya. Minnie meletakkan buah jeruk yang menjadi kesukaan mereka
berdua di atas meja sisi kiri dekat kasur Kyuhyun, kemudian menatanya
pada piring buah.
Minnie duduk di tepi kasur sembari ia mengupas buah Jeruk tersebut.
Kyuhyun menatap Minnie dengan mata sendunya. Ia memegang tangan Minnie
yang sedang mengupas buah Jeruk. Minnie menatap Kyuhyun dan
menyunggingkan senyumnya yang lebar pada Kyuhyun, dan Minnie
menghentikan aktivitasnya mengupas Jeruk.
“ Wae, oppa?”, Tanya Minnie
“ Chagiya…, apakah kamu yakin untuk menikah denganku?”, Tanya Kyuhyun ragu
“ Nde, aku sangat yakin. Dan aku percaya, oppa pasti akan sembuh,
karena oppa akan segera melakukan operasi di Amerika. Setelah operasi
itu berhasil, maka kita akan segera menikah”, sahut Minnie yang selalu
meyakinkan dirinya bahwa Kyuhyun akan sembuh jika melakukan operasi pada
Kanker yang bersarang di otaknya.
“ Nde, kamu benar chagi. Aku sangat berharap, kita segera menikah”
“ Oppa…”, ujar Minnie
“ Nee”, sahut Kyuhyun
“ Maukah oppa berjanji padaku?”, Tanya Minnie
“ Janji apa?”, tanyanya
“ Oppa harus janji, akan kembali untukku jika operasi itu berhasil, dan oppa jangan pergi meninggalkanku”, pinta Minnie
“ Oppa janji padamu, Minnie”, sahut Kyuhyun
“ Aku percaya padamu, oppa”
Kyuhyun dan Minnie yang memiliki rencana untuk menikah sekitar 2
minggu lagi, kini Kyuhyun diperbolehkan untuk ke luar dari Rumah Sakit,
karena kondisinya sudah membaik. Kesempatan ini ia ambil untuk melakukan
foto Free Wedding mereka, sebelum ia melakukan operasi pada 12 hari ke
depan.
Mereka sengaja mengambil lokasi di daerah pulau Jeju, Gunung
Seoraksan juga di pulau Nami. Kegiatan ini sangat menguras tenaga
Kyuhyun, namun ia tidak peduli pada kondisinya, padahal baru saja ia ke
luar dari Rumah Sakit.
“ Oppa…, apa oppa tidak lelah?”, Tanya Minnie yang kini rasa khawatir
bergelut dalam pikirannya, karena ia dapat melihat dari wajah Kyuhyun
yang pucat.
“ Gwencana, chagi…”, sahut Kyuhyun dan tersenyum manis padanya
“ Oppa, yakin?”, Tanya Minnie tidak percaya
“ Nde, chagi. Jangan khawatir, eoh”, pinta Kyuhyun
Minnie mengangguk mengiyakan. Setelah kegiatan mereka selesai
dilakukan, kini Kyuhyun dan Minnie pergi ke Apartemen yang mereka beli
untuk hidup mereka setelah menikah nanti.
“ Chagi…, ini adalah Apartemen yang akan kita tempati setelah menikah
nanti. Apa kamu suka?”, Tanya Kyuhyun yang mengajak Minnie berkeliling
mengitari ruangan Apartemen mereka.
Sebuah Apartemen mewah yang dilengkapi oleh 2 kamar tidur, 2 kamar
mandi, sebuah dapur yang menjadi satu dengan ruang makan, ruang tamu
juga ruang keluarga. Selain itu Apartemen yang akan mereka tempati
merupakan Apartemen otomatis yang jika Apartemen itu dihuni oleh
pemiliknya maka dengan sendirinya lampu akan menyala tanpa harus
menyentuh tombol, dan lampu ruangan akan mati secara otomatis sesuai
dengan kondisi pagi, siang atau malam.
“ Oppa…, ini mewah sekali”, sahut Minnie yang ke luar masuk pada setiap ruangan yang ada di dalam Apartemen mereka.
Kyuhyun tertawa melihat tingkah Minnie yang seperti anak kecil menerima sebuah hadiah kesukaannya.
“ Hahahaha…, kamu lucu sekali chagi”
“ Wae?”, Tanya Minnie yang bingung dan ia menghampiri Kyuhyun dengan
berkacak pinggang dan mempoutkan bibir mungilnya, hingga membuat Kyuhyun
gemas dan mendekap pinggang Minnie erat, hingga sangat dekat.
“ Kamu sangat menggemaskan, dan aku sangat mencintaimu”, jawab
Kyuhyun kemudian ia mengecup bibir Minnie. Minnie membalas ciuman
Kyuhyun, dan ia memeluk pinggang Kyuhyun semakin erat.
OoO
Setelah melakukan kegiatan free wedding beberapa hari yang lalu, kini
Kyuhyun pun berencana pergi ke Amerika untuk melakukan Operasi Kanker
pada otaknya. Kini Kyuhyun berada di bandara Incheon bersama kedua
orangtua nya serta Minnie juga beberapa sahabat dekat mereka.
“ Kyu…, ingat, kamu harus kembali secepatnya, karena hari
pernikahanmu dan Minnie hanya tinggal 9 hari lagi”, ujar Donghae selaku
sahabat dekatnya
“ Tenang saja, aku pasti akan kembali dalam keadaan sehat, kalian
tunggu aku. Aku pasti kembali”, sahut Kyuhyun meyakinkan mereka.
“ Janji oppa, eoh?, aku akan menunggumu kembali”, ujar Minnie dan menitikkan air matanya di depan Kyuhyun
“ Jangan khawatir chagi, aku pasti akan kembali untukmu”, sahut Kyuhyun dan memeluknya dalam dekapannya.
Minnie menangis sesenggukkan saat ia harus dengan berat hati melepas
kepergian kekasihnya untuk melakukan Operasi di luar negeri.
“ Chagiya, jangan menangis…, jika melihatmu menangis seperti ini lebih baik aku tidak jadi pergi”, ujar Kyuhyun
“ Shireo oppa…oppa harus pergi, nee…, aku tidak akan menangis lagi”,
sahut Minnie dan segera menyeka air matanya. Kyuhyun tersenyum lebar
karena ancamannya telah berhasil membuat Minnie tidak menangis di
depannya.
“ Gumawo chagiya…, melihat senyummu seperti ini merupakan suatu
kekuatan untukku bertahan. Aku berharap, aku akan kembali ke Seoul dan
menikah denganmu, walaupun hatiku berkata, aku tidak yakin bisa bertahan
selama itu”, batin Kyuhyun dan hanya menyunggingkan senyum lebarnya
pada Minnie.
“ Donghae~ah…, Hyuk~ah…, aku titip Minnie pada kalian”, pinta Kyuhyun pada kedua sahabat dekatnya itu
“ Eoh…, kamu tenang saja, Minnie akan selalu aman bersama kami”, sahut Hyukkie kekasih Donghae.
“ Gumawo…, aku cukup merasa senang karena ada kalian yang menjaganya”, sahut Kyuhyun
“ Oppa…saranghae…, Hwaiting” Minnie memberi semangat pada Kyuhyun
“ Eoh…Hwaiting ^_^”, sahut Kyuhyun pada Minnie
Setelah melepas kepergian Kyuhyun ke Amerika untuk melakukan Operasi,
kini Minnie hanya menatap kepergian Kyuhyun dari luar area Bandara
Incheon, saat Pesawat yang ditumpangi Kyuhyun melintas di langit yang
terlihat cukup cerah saat ini.
“ Aku akan menunggumu oppa”, gumam Minnie.
O~ 8 hari kemudian ~O
Kini tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Minnie. Kyuhyun yang
telah kembali ke Seoul 8 hari yang lalu, sengaja tidak menemui Minnie,
karena bagi kepercayaan penduduk di Seoul, jika kedua pengantin saling
bertemu sebelum pernikahan dilangsungkan, maka akan membawa suatu petaka
bagi pasangan pengantin tersebut. Maka dari itu, Kyuhyun tidak menemui
Minnie.
Sedangkan Minnie yang sama sekali tidak mendengar suara Kyuhyun
setelah Kyuhyun kembali dari Seoul, Minnie hanya mendapat kabar bahwa
Kyuhyun baik-baik saja melalui pesan yang ditulis Kyuhyun melalui SMS
yang ia kirimkan pada Minnie.
“ Chagiya…, sampai bertemu hari esok. Aku tidak sabar menantikan hari
pernikahan kita”, Minnie tersenyum lebar saat membaca pesan dari
Kyuhyun
“ Nde, oppa…, aku sudah tidak sabar ingin menjadi pengantinmu”, balas Minnie dan tersenyum bahagia seorang diri.
OooO
Hari yang dinanti-nantikan Minnie pun tiba, hari dimana pernikahan
mereka akan berlangsung, dan membuat Minnie menjadi seorang mempelai
wanita yang paling bahagia di Dunia ini.
“ Kamu cantik sekali Minnie”, sapa Hyukkie yang menemui Minnie di ruang tunggu
“ Jincha?, aku berharap Kyuhyun oppa akan bahagia melihatku seperti ini”, sahut Minnie bahagia
Mendengar perkataan Minnie, Hyukkie yang merupakan sahabat dekat
Minnie dan juga Kyuhyun, Hyukkie pun segera memeluk Minnie yang terlihat
sangat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang ia kenakan.
“ Kyuhyun pasti akan sangat bahagia Minnie…, Kyuhyun sangat bahagia
karena menikahimu”, ujar Hyukkie yang suaranya terdengar bergetar saat
berkata pada Minnie
“ Waeyo, Hyukkie?, kamu terdengar seperti ingin menangis”, Tanya
Minnie bingung saat mendengar nada suara Hyukkie yang terdengar sedih di
telinganya.
“ Aniyo…, aku hanya terharu saat melihatmu mengenakan pakaian
pengantin seperti ini. Kamu dan Kyuhyun merupakan pasangan serasi. Aku
sangat bangga memiliki sahabat sepertimu juga Kyuhyun”, sahut Hyukkie
yang menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya dari Minnie.
“ Gumawo…, aku dan Kyuhyun oppa, juga sangat bangga memiliki sahabat seperti kalian berdua, Hyukkie”, sahut Minnie
OooO
“ Kyuhyun~ah…, apa kamu kuat?”, Tanya Donghae yang duduk dan menatap
wajah pucat sahabatnya itu. Kyuhyun hanya tersenyum dari cermin saat ia
memandang Donghae yang terlihat sangat mengkhawatirkannya.
“ Kamu jangan mencemaskanku…, aku yakin…aku bisa bertahan selama
pernikahan berlangsung, Donghae…, ku mohon jangan tampakkan wajah
cemasmu di depanku”, sahut Kyuhyun yang sedang dirias wajahnya oleh
peñata rias pengantin.
Kedua orangtua Kyuhyun hanya menangis, saat menatap wajah pucat anak
semata wayangnya yang kini hanya tinggal menunggu waktu menjemputnya.
Kyuhyun berdiri setelah peñata rias selesai merias wajahnya hingga
menutupi sedikit wajah pucatnya. Kyuhyun menghampiri kedua orangtua nya
yang duduk di sebuah Sofa panjang berwarna putih.
“ Appa…eomma…, ku mohon jangan tampakkan air mata kalian, ku mohon
tersenyumlah untukku…”, pinta Kyuhyun pada Teukie juga Kangin yang
merupakan orangtua kandungnya.
“ Kenapa penyakitmu terlalu ganas, Kyu?. Kenapa….kenapa Dokter bahkan
tidak berani mencoba untuk mengoperasimu?, kenapa…kamu harus menderita
seperti ini anakku?, kenapa??!!!”, sahut Teukie yang tidak bisa
membendung air matanya, walaupun Kyuhyun memintanya untuk tidak
menangis.
“ Eomma…appa…, bukankah selama ini aku berusaha bertahan…, tetapi
kenyataan harus berkata lain…, walau bagaimana pun, aku juga akan tetap
pergi dari Dunia ini, eomma”, sahut Kyuhyun yang kini ia berlutut di
depan kedua orangtua nya.
“ Eomma tidak rela kamu pergi anakku…eomma tidak rela harus
kehilangan anak eomma…eomma tidak ingin kamu pergi meninggalkan kami…”,
sahut Teukie tersedu-sedu.
“ Yeoboe…, aku tahu kamu tidak rela menerima kenyataan pahit ini,
tapi ku mohon…jangan seperti ini…, berilah senyumanmmu untuk anak kita…,
Kyuhyun sudah berusaha keras selama ini, yeoboe…, ku mohon penuhi
permintaan anak kita ini”, ujar Kangin membujuk istrinya
Teukie menatap lekat wajah sang suami tercinta, dan Kangin
menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa Kangin ingin Teukie
melakukan permintaannya. Meskipun berat, namun Teukie tidak ingin jika
Kyuhyun harus selalu melihatnya terus menangis di depan anak
kesayangannya. Teukie memaksakan senyumnya. Kyuhyun begitu bahagia saat
melihat Teukie tersenyum, hingga Kyuhyun pun memeluk eomma tercintanya.
“ Gumawo eomma…gumawo…”
O~ Flashback~O
Setibanya di Bill and Hillary Clinton Airport, Kyuhyun yang sangat
drop, ia tiba-tiba pingsan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit, dimana
ia akan melakukan Operasi.
“ Bertahanlah anakku…bertahanlah..”, ujar Teukie sembari menggenggam
erat tangan Kyuhyun. Setelah Kyuhyun dilarikan ke ruang IGD, Dokter yang
memeriksa kondisi Kyuhyun pun menemui kedua orangtua Kyuhyun yang
berdiri di depan ruang IGD.
“ Bagaimana anak kami, Dok?”, Tanya Kangin
“ Apakah anak kami bisa segera di Operasi?”, tambah Teukie
“ Maaf…, dengan berat hati saya harus menyampaikan berita buruk ini”
“ Apa maksud Anda?!!”, Tanya Kangin bingung
“ Setelah kami periksa, kondisi kanker yang diderita anak kalian
sudah menyebar luas, hingga untuk melakukan Operasi pun kami tidak
berani mengambil resiko, karena jika Operasi tetap dilakukan, maka
kesempatan hidupnya hanya 1%”
Mendengar kenyataan ini, membuat kedua orangtua Kyuhyun sangat
terpukul, hingga membuat Teukie menangis histeris dalam pelukan Kangin.
“ Ini tidak mungkin yeoboe…, aku tidak ingin kehilangan anak kita…aku
tidak Kyuhyun pergi meninggalkan kita…yeoboe…”, Kangin memeluk Teukie
semakin erat, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa saat Teukie menangis
terisak-isak dalam pelukannya.
O~ Flashback End~O
Kyuhyun memandang dirinya yang mengenakan pakaian pengantin di depan
cermin untuk terakhir kalinya. Senyum lebar yang terpaksa ia
sunggingkan untuk dirinya sendiri, menjadi sebuah semangat bahwa ia
harus berusaha bertahan sebelum ia pergi dari Dunia ini.
“ Kyu…, kita pergi sekarang”, ujar Donghae yang menemuinya di kamar Kyuhyun
“ Eoh…”, sahut Kyuhyun
Ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Donghae yang berdiri didekat
pintu kamarnya. Namun karena kondisinya semakin memburuk, bahkan untuk
melangkahpun ia terlihat sempoyongan, hingga Donghae berlari kearahnya,
saat Kyuhyun hampir rebah saat melangkah, dan Donghae menopang tubuhnya.
“ Kyu…”, ujar Donghae cemas
“ Aku tidak apa-apa…, jangan khawatir padaku”, sahut Kyuhyun dan
berusaha bangkit kembali. Donghae memapah Kyuhyun untuk berjalan, namun
saat di depan kedua orangtua Kyuhyun, ia melepaskan tangan Donghae dari
lengannya. Dan Donghae mengerti kenapa Kyuhyun melakukan itu.
Kini Kyuhyun masuk ke dalam Mobil Limosin milik Kangin, Kyuhyun duduk
dan didampingi oleh Donghae. Sepanjang perjalanan menuju tempat
pernikahan akan berlangsung, Kyuhyun selalu memegangi kepalanya, dan
Teukie sebagai eommanya, ia berusaha mengalihkan pandangannya dari
Kyuhyun dan menatap ke luar jendela Mobil. Ia selalu menyeka air mata
yang jatuh membasahi wajahnya. Begitu pula Kangin dan Donghae yang
sangat mengkhawatirkan kondisi Kyuhyun.
OooO
Minnie yang menunggu kedatangan Kyuhyun di ruang tunggu, entah kenapa
Minnie merasa jantungnya berdegup tidak karuan, bukan karena ia gugup
karena hari pernikahannya akan segera berlangsung, akan tetapi ada hal
lain yang membuatnya sangat takut, hingga buket bunga yang ia pegangpun
terlihat bergetar saat ia menggenggam buket bunga tersebut.
“ Kenapa aku merasa sangat takut seperti ini?”, batin Minnie dan ia menatap buket bunga yang ia pegang.
“ Minnie~ah…, sudah saatnya…”, ujar Hyukkie yang datang menemuinya dan membantu Minnie untuk bangkit
“ Apa, Kyuhyun oppa sudah datang?”, Tanya Minnie
“ Nde”, sahut Hyukkie dan menganggukkan kepalanya. Mendengar apa yang
Hyukkie katakan, senyum bahagia pun merekah dari bibirnya yang mungil
itu. Walaupun rasa takut itu tidak hilang dari benaknya, namun Minnie
berusaha membuang jauh-jauh perasaan takut tersebut.
Dengan didampingi oleh Hyukkie sebagai pendamping wanita, Minnie pun
melangkahkan kakinya dengan mantap. Beberapa kali ia menghela nafas
beratnya karena gugup. Hyukkie yang digandeng tangannya oleh Minnie,
Hyukkie berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, dan mambuat
Minnie curiga pada sikapnya, hingga Hyukkie pun menggigit bibir
bawahnya, dan sesekali ia memandang kearah lain.
Sedangkan Kyuhyun, dengan sekuat tenaga ia berusaha bertahan,
walaupun kini pandangannya sedikit kabur saat ia menatap Minnie yang
melangkahkan kakinya semakin dekat kearahnya. Kyuhyun sesekali
berpegangan pada lengan Donghae yang berdiri disampingnya.
“ Kyu…”, ujar Donghae
“ Gwencana…, aku masih bisa bertahan…”, sahut Kyuhyun meyakinkan Donghae.
Kini saat yang ditunggu-tunggu oleh Minnie dan juga Kyuhyun pun
akhirnya tiba. Minnie yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin
yang dikenakannya, saat ini Minnie dan Kyuhyun saling berhadapan.
Minnie terlihat sangat bahagia setelah selama 9 hari ia tidak melihat
wajah kekasihnya itu, dan akhirnya saat yang sangat ia nantikan pun
tiba.
Di altar pernikahan ini, Kyuhyun dan Minnie mengikat janji pernikahan sebelum semua berakhir dengan air mata.
“ Apakah Anda bersedia menerima Kim Minnie sebagai istri Anda dalam suka maupun duka?”,
“ Nde…, saya bersedia”, sahut Kyuhyun
“ Apakah Anda bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai pasangan hidup Anda, baik dalam suka maupun duka?”
“ Nde, saya bersedia”, sahut Minnie yakin
“ Baiklah…, sekarang kalian berdua telah menjadi pasangan suami
istri, dan Anda boleh memasangkan cincin pada jari pasangan Anda, lalu
mencium pasangan Anda”,
Pandangan Kyuhyun yang semakin kabur, ia pun segera memasangkan
cincin pernikahan pada jari Minnie, begitu pula Minnie. Setelah sepasang
cincin itu tersemat dijari mereka, kini Kyuhyun pun mencium Minnie yang
kini telah menjadi istrinya. Rasa sakit semakin menggerogotinya,
hingga disaat ia tidak sanggup lagi untuk bertahan, Kyuhyun pun
melepaskan ciumannya, dan ia segera mendekap Minnie dalam pelukannya.
Kyuhyun semakin mempererat pelukannya, namun Minnie sama sekali tidak
curiga pada sikap Kyuhyun.
“ Aku …sangat mencintaimu…Minnie…”, batin Kyuhyun
“ Mianhe…cheongmal mianhe…, bahkan aku sama sekali tidak akan pernah
bisa menjalani hidup sebagai suami istri denganmu, cheongmal mianhe…aku
tidak bisa menepati janjiku padamu…cheongmal mianhe…aku hanya bisa
memberikan apa yang kamu inginkan selama ini bukan untuk selamanya, aku
hanya bisa memenuhi permintaanmu untuk terakhir kalinya…Minnie…ku
mohon…tetaplah tersenyum…, Minnie…aku sangat
mencintaimu…Minnie…mianhe…mianhe Minnie…cheongmal mianheyo…” batin
Kyuhyun.
Nafas Kyuhyun semakin tersengal-sengal, bahkan untuk membuka matanya pun terasa sangat berat baginya.
Kedua orangtua Kyuhyun hanya bisa menangis, dan Teukie menangis dalam pelukan Kangin.
“ Oppa…kenapa kamu diam saja?, tidak adakah kata-kata yang ingin oppa
sampaikan padaku sebagai istrimu?”, Tanya Minnie yang sangat bingung
pada sikap diam Kyuhyun.
Kyuhyun sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan
Minnie padanya, karena Kyuhyun telah pergi meninggalkannya. Pelukan erat
Kyuhyun kini melemah dan dengan seketika Kyuhyun pun melepaskan
pelukannya dan kepalanya hanya bersandar lemah dipundak Minnie
“ Oppa…waeyo?, oppa……oppa…”, Minnie terus memanggil namanya, namun
Kyuhyun sama sekali tidak menyahut, hingga Minnie menyadari bahwa
Kyuhyun telah pergi saat Minnie berusaha melepaskan tubuh Kyuhyun, dan
Kyuhyun yang telah tidak bernyawa hampir jatuh, akan tetapi Minnie
segera menopang tubuh Kyuhyun dengan kedua tangannya.
Air mata Minnie jatuh semakin deras, saat ia menatap wajah pucat pasi
Kyuhyun dan tubuhnya yang telah dingin karena tidak bernyawa lagi,
dalam dekapan kedua tanganya. Minnie terduduk lemas dan ia mendekap
tubuh Kyuhyun dalam pelukannya, Minnie menangis histeris. Pernikahan
yang ia impikan bersama Kyuhyun, hanyalah sebuah mimpi yang tidak akan
pernah terwujud dalam hidupnya.
“ OPPAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
OooO
Sebuah memory terakhir yang ia kenang saat pernikahan itu, membuat
Minnie tidak memiliki semangat untuk hidup. Dengan membiarkan dirinya
tidak makan dan minum selama 3 hari, bahkan ia membiarkan jendela
Apartemennya terbuka lebar, hingga cuaca dingin yang menusuk ke dalam
tulang belulang, membuat Minnie semakin lemah. Minnie rebah disamping
kasurnya, dan dengan air mata yang berlinang di sudut matanya, ia
menatap salju yang turun. Semakin lama pandangannya semakin kabur,
bahkan untuk bernafas pun terasa berat untuknya, namun inilah yang
diinginkan Minnie, yaitu ia ingin selalu bersama-sama dengan suami
tercintanya.
“ Saranghaeyo…oppa…”